:
Oleh MC KAB ENREKANG, Senin, 13 Agustus 2018 | 13:01 WIB - Redaktur: Kusnadi - 890
Enrekang, InfoPublik - Dalam rangka menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan kopi Kalosi, Pemkab Enrekang tidak tinggal diam dan gencar melakukan berbagai cara.
Sejak sepuluh tahun lalu, Pemerintah kabupaten bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar telah mengembangkan pembibitan sambung pucuk pohon kopi Arabica typica dan pembangunan kebun induk benih seluas 30 ha di Desa Sawitto, Kecamatan Bungin.
“Saat ini hasil pembibitan yang dikembangkan sudah mulai berproduksi, sehingga bahan baku pembuatan kopi kemasan Kalosi Enrekang sudah bisa terpenuhi,” kata Kadis Pertanian Enrekang Asril Bagenda usai menghadiri temu karya dengan petani kopi Enrekang di Aula pertanian Pinang Enrekang, Senin (13/08).
Selain itu telah dipersiapkan lokasi sebagai sentra pengembangan specialty coffee Kalosi. Langkah tersebut dilakukan untuk menyediakan benih tanaman kopi bermutu dan menjaga keaslian kopi Kalosi.
Selain itu, upaya intensifikasi dan perluasan tanaman kopi juga jadi prioritas, disamping pembinaan petani dan penguatan kelompok tani melalui petugas pendamping, pengadaan sarana dan prasarana serta paket teknologi yang bebas dari bahan kimia.
Diakui Arsil bagenda, salah satu permasalahan dalam pengembangan kopi Kalosi adalah pembudidayaan yang masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat dan belum sepenuhnya menerapkan teknologi budidaya tanaman kopi.
“Akibat penanganan on farm dan off farm yang belum memadai, produk yang dihasilkan didominasi biji asalan sehingga berpengaruh terhadap rendahnya mutu kopi. Di samping itu, diversifikasi produk kopi olahan belum berkembang, sehingga dengan keberadaan petugas pendamping, para petani tergerak untuk menerapkan teknologi budidaya tanaman kopi secara modern,” tambah Arsil Bagenda.
Upaya lain yang ditempuh Pemkab Enrekang adalah menjalin kerjasama dengan pihak swasta melalui ujicoba rasa menjadi kopi bubuk dan sari kopi, dengan memasarkan kopi brand specialty coffee Kalosi DP sebagai ikon kopi dan brand mark Kabupaten Enrekang berpisah dengan kopi Kalosi Toraja, sehingga mampu membangun kembali citra kopi Kalosi dengan konsep pembangunan agrowisata kopi di Enrekang.(McEnrekang/Kus)