:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Senin, 13 Agustus 2018 | 09:14 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 323
Taliwang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami kesulitan mendistribusikan bantuan logistik karena jauhnya lokasi desa dan rusaknya infastruktur jalan. Namun pemerintah daerah terus berusaha mendistribusikan bantuan logistik maupun obat-obatan secara maksimal ke lokasi-lokasi sulit terjangkau tersebut.
Bupati KLU Najmul Akhyar mengatakan bahwa masih ada laporan beberapa titik yang sama sekali belum tersentuh bantuan seperti Desa Jangkar yang jauh dan sulit dijangkau melalui darat karena jalan dan infrastruktur rusak parah.
"Sesegera mungkin kita akan melakukan pemeriksaan titik-titik pengungsi agar pemberian logistik maksimal dan proposional, melakukan pemantauan dan mencari solusi untuk masalah-masalah yang timbul," kata Bupati Najmul saat koordinasi lintas sektor, Sabtu (11/8/2018).
Bupati menjelaskan, dalam pendistribusian logistik pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa dan camat untuk segera membantu memantau, mendata dan menyalurkan logistik secara merata.
"Stok beras pemda 100 ton, kalau abis bisa dibantu oleh provinsi dan pusat. Seluruh mobil dinas yang bisa digunakan juga kami akan turunkan untuk mengangkut logistik, logistik kita banyak tetapi cara pendistribusian yang masih menjadi kendala," katanya.
Sementara itu Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan, fokus awal pemberian logistik dan bantuan kepada para korban adalah pemenuhan kebutuhan dasar para warga dampak gempa tersebut.
"Masalah evakuasi ada beberapa tempat yang sulit dievakuasi, kita thau bahwa ini pasti akan panjang, kebutuhan tenda dan kebutuhan dasar harus dipenuhi," kata Bernardus saat ditemui di posko induk bencana Gempa Lombok, Sabtu (11/8/2018).
Ditambahkannya, tiga hari pertama lebih ke rescue terus masalah kesehatan, masalah sekolah dan perkantoran juga belum pulih. Banyak tempat yang belum akses bantuan.
Deputi mengungkapkan, Masalah komunikasi dan aksesibilitas yang masih menjadi kendala, tetapi sudah terpecahkan karena sudah dilakukan operasi udara oleh TNI dengan menurunkan empat helikopter dari mabes TNI untuk membawa logistik dan air bersih. "Komunikasi sekarang sudah mulai bisa diakses, dengan tersedianya Orari yang memakai frekuensi radio sehingga bisa terhubung di desa-desa terpencil," katamya. (MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa/Vira)