:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 09:08 WIB - Redaktur: Tobari - 694
Sumbawa Barat. InfoPublik - Gempa tektonik yang melanda Lombok adalah gempa yang terjadi dalam kurung waktu ratusan tahun. Gempa yang berskala besar ini meluluhlantakan 90% bangunan di Kabupaten Lombok Utara.
Tak hanya di daerah terdekat pusat Gempa, di kota Mataram yang jaraknya hingga puluhan kilometer dari Pusat Gempa pun tak lepas dari kerusakan di beberapa bangunan.
Hasil pantauan Diskominfo Sumbawa Barat pasca terjadinya ratusan Gempa tersebut, Jumat (10/8), sejumlah bangunan dipusat kota mengalami retak dan ada beberapa bangunan yang runtuh.
Bangunan-bangunan yang rusak parah seperti toko Istora Cakra, Kampus FKIP unram, bangunan kota tua Ampenan, Indomaret Ampenan serta bangunan Alfamart di Kelurahan Karang bedil yang runtuh total. Beberapa bangunan Hotel yang berada di Kota Mataram juga retak bahkan beberapa kamarnya tidak bisa dipakai.
Beberapa rumah warga juga yang berada di Kelurahan Gunung Sari, Ampenan, Pagutan, mengalami retak. Karena takut akan Gempa susulan Pusat perbelanjaan seperti Mall Mataram, Epicentrum dan toko-toko yang ada di pusat kota Mataram untuk sementara juga ditutup.
Warga yang mengungsi terlihat di berbagai sudut kota, bahkan para pengungsi juga mengisi halaman kantor gubernuran Provinsi NTB untuk menyelamatkan diri.
Fahruddin, seorang mahasiswa asal Kota Bima mengatakan, takut akan terjadi gempa susulan sehingga dirinya bersama teman-teman mengungsi di halaman Kantor Gubernuran. Para penjual nasi balap yang berada di belakang hotel Narmada juga terlihat tutup.
Korban luka dan meninggal dunia masih terus bertambah, menurut pihak Humas RSUD Kabupaten Lombok Utara korban meninggal mencapai 300 orang. Namun belum bisa dipastikan karena masih banyak yang belum di data dan sedang dalam evakuasi.
Korban meninggal terbanyak berasal dari kecamatan Bayan dan Kayangan. Pemerintah memfokuskan evakuasi di dua lokasi tersebut. (MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa/toeb)