:
Oleh MC KAB ENREKANG, Kamis, 9 Agustus 2018 | 12:41 WIB - Redaktur: Kusnadi - 498
Enrekang, InfoPublik - Bupati Enrekang, Muslimin Bando menyayangkan limpahan air sungai Saddang yang melintasi wilayah Enrekang, namun belum mampu dimanfaatkan maksimal oleh para petani, sebab hingga saat ini sejumlah areal persawahan hanya mengandalkan tadah hujan.
“Petani hanya andalkan sawah tadah hujan, padahal limpahan air sungai kita sangat besar. Kok kita biarkan saja masuk ke wilayah Sidrap dan Pinrang tanpa mau memakainya. Justru air yang lebih dulu melintas di Enrekang, dimanfaatkan dengan baik oleh tetangga kita. Usahakan kirim air janda, atau air yang sudah terpakai,” ujar Muslimin Bando di hadapan Petani Desa Cemba, Rabu (08/08).
Pernyataan Bupati, cukup masuk akal. Petani hanya merasakan satu kali panen dalam setahun. Berbedah jauh dari daerah lumbung padi Sulsel yang bisa panen hingga 3 atau 4 kali setahun. Untuk itu, Muslimin Bando berharap, warga khususnya petani memanfaatkan bendungan mini yang telah dibangun di sejumlah daerah persawahan.
“Jika dulu kita hanya andalkan air dari gunung saja, kalau kemarau bagaimana. Semua alat sudah canggih, air dari bawahpun sudah bisa dipompa naik ke atas. Ini juga yang telah diterapkan petani bawang di Enrekang. Mari manfaatkan air sungai dengan baik,” ujarnya.
Kepala desa Cemba, Madi Maulana mengaku mengapresiasi usulan Bupati, karena itu bantuan alat pengolah sawah dan pembangunan drainase pengairan yang dibangun dan disalurkan Bupati ke petani akan dimanfaatkan menjadi salah satu lahan persawahan produktif yang tidak hanya mengandalkan sawah tadah hujan. (McEnrekang/Kus)