:
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 9 Agustus 2018 | 07:45 WIB - Redaktur: Tobari - 246
Gorontalo, InfoPublik – Provinsi Gorontalo berhasil menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total menjadi 2,5. Sebelumnya pada periode survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012-2017, TFR bertahan pada angka 2,6.
Meski hanya turun 1 angka, namun itu mampu membuat Provinsi Gorontalo menempati peringkat kedua TFR terbaik di luar Jawa dan Bali dan ini merupakan capaian pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk Provinsi Gorontalo tahun 2017.
“Selama 10 tahun berturut-turut, TFR Gorontalo bertahan pada angka 2,6 dan baru sekarang turun menjadi 2,5,” kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Gorontalo Muhammad Edi Muin saat mengikuti puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV Tingkat Provinsi Gorontalo yang di Pusatkan di GOR David-Tony Limboto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (8/8).
Menurut Edi Muin, setelah 10 tahun stagnan pada angka 2,6, pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MJKP) juga memperlihatkan kemajuan.
Kendati demikian kita masih memerlukan perhatian khusus pada Unmet Need yang masih tergolong tinggi. Kami yakin dengan dialihkannya Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang sejumlah 148 orang menjadi ASN pusat akan menambah spirit dn kualitas pelayanan dan pengelolaan program akan lebih baik.
Puncak peringatan Harganas XXV Tingkat Provinsi Gorontalo dihadiri oleh Pj. Sekdaprov Gorontalo Anis Naki, Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN RI, Bupati Kab. Gorontalo, Bupati Gorontalo Utara, Ketua dan anggota PKK se Kab/Kota se Provinsi Gorontalo serta undangan lainnya.(mc prov gorontalo/nova /ani/toeb)