- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 18 Desember 2024 | 21:47 WIB
: Kereta cepat Whoosh. Foto : KCIC
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 7 Desember 2024 | 06:40 WIB - Redaktur: Untung S - 235
Jakarta, InfoPublik – Menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kereta Cepat Whoosh yang dioperasikan oleh KCIC melakukan berbagai langkah proaktif untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan. Dengan semakin tingginya volume penumpang selama musim liburan, KCIC menyiapkan sejumlah tindakan preventif untuk menghindari gangguan yang dapat mengancam kelancaran perjalanan.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengungkapkan bahwa pengamanan selama Nataru menjadi prioritas utama bagi pihaknya. "Kami telah memetakan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang, dan benda asing di jalur kereta, yang bisa mengganggu kenyamanan atau membahayakan perjalanan. Kami akan fokus pada hal-hal ini untuk menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh," ujarnya dalam wawancara dengan InfoPublik pada Sabtu (7/12/2024).
Dalam upaya mendukung keamanan, KCIC menggunakan berbagai teknologi canggih untuk memantau kondisi jalur dan stasiun secara langsung. Eva menjelaskan bahwa sebanyak 17 unit sensor angin kencang ditempatkan setiap 10 km, 7 unit sensor gempa setiap 20 km, serta 8 unit sensor cuaca buruk setiap 20 km. Selain itu, 1.390 unit CCTV berteknologi tinggi dipasang untuk memantau jalur dan stasiun sepanjang perjalanan Kereta Cepat Whoosh.
KCIC juga berkoordinasi intensif dengan sejumlah pihak, termasuk TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), guna memperkuat pengamanan di stasiun, jalur, dan depo utama di Tegalluar. Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadapi potensi bencana alam serta meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan yang dapat mengganggu kelancaran operasional Kereta Cepat Whoosh.
Sebagai bagian dari pengamanan, KCIC melakukan patroli intensif di jalur dan titik-titik rawan dengan melibatkan 510 personel pengamanan, ditambah dengan 28 personel dari TNI/Polri. Posko Pengamanan di setiap stasiun dan jalur disiapkan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap sarana dan prasarana, sementara Posko Tanggap Darurat di Pusat Kendali Operasi (OCC) siap siaga 24 jam untuk merespons situasi darurat dengan cepat.
KCIC juga melaksanakan program edukasi keselamatan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah yang berada di sekitar jalur Kereta Cepat Whoosh. Hingga saat ini, lebih dari 5.500 anak dari 20 sekolah telah dikunjungi untuk diberikan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keselamatan, seperti larangan bermain layang-layang di area jalur kereta yang dapat membahayakan perjalanan.
Eva Chairunisa menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen KCIC untuk menyediakan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan bagi seluruh pengguna layanan Kereta Cepat Whoosh. "Kami ingin masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menggunakan layanan Whoosh, terutama di masa liburan yang penuh aktivitas ini," tutup Eva.