- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:17 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 22 Desember 2024 | 18:45 WIB - Redaktur: Untung S - 165
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terbaru melalui pengembangan Artificial Intelligence (AI). Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah dengan menyiapkan Lima Prioritas Vertikal Utama dalam Strategi AI Nasional.
Fokus utama strategi itu meliputi lima sektor penting, yaitu Layanan Kesehatan, Reformasi Birokrasi, Pendidikan Talenta Digital, Smart Cities Mobility, dan Keamanan Pangan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan hal itu dalam Seminar Nasional Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (22/12/2024).
Menkomdigi mengungkapkan, AI sudah mulai diterapkan di sektor kesehatan untuk memperluas akses serta meningkatkan akurasi diagnosa medis. Teknologi itu memungkinkan deteksi dini berbagai penyakit serta pengelolaan rumah sakit yang lebih efisien.
Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah memulai penerapan AI dalam sistem pelayanan kesehatan, dengan mengadopsi model empat P (prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal). Model itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan serta aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia.
AI juga diterapkan dalam reformasi birokrasi guna mengurangi waktu dan biaya operasional. Pengolahan data berbasis AI telah digunakan di beberapa lembaga pemerintah, menunjukkan hasil yang signifikan dalam efisiensi. Selain itu, pemerintah merencanakan peluncuran Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Digital pada kuartal 2025, yang akan menyediakan layanan terintegrasi lintas kementerian. Penerapan AI di sektor ini tidak hanya mengoptimalkan administrasi tetapi juga meningkatkan pengawasan terhadap konten negatif secara lebih efisien.
Penerapan AI dalam pendidikan talenta digital juga menjadi fokus utama. Pemerintah mendorong penggunaan pembelajaran adaptif yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, termasuk melalui self-paced learning dan pelatihan micro skill.
Hal itu memungkinkan masyarakat untuk mengakses pelatihan digital secara fleksibel, mendukung pengembangan talenta AI yang siap menghadapi tantangan teknologi di masa depan. Menkomdigi juga menuturkan keyakinannya bahwa ITB akan menjadi salah satu pelopor dalam mencetak talenta digital berbasis AI.
Smart Cities Mobility atau pengembangan kota pintar juga menjadi fokus perhatian utama. Dengan menggunakan AI, data kota dan pengelolaan lalu lintas dapat terintegrasi dengan lebih baik, menciptakan sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kota Bandung, misalnya, telah berhasil mengoptimalkan layanan publik secara digital, menjadikan kota ini sebagai contoh keberhasilan dalam penerapan smart city berbasis teknologi AI.
Sektor keamanan pangan merupakan salah satu prioritas yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto. AI digunakan untuk mengoptimalkan siklus hidup pangan, mulai dari prediksi iklim dan cuaca, proyeksi rantai pasok makanan dan logistik, hingga peningkatan kualitas benih dan hasil panen. Hal ini penting dalam mendukung ketahanan gizi nasional, dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
"Penerapan AI dalam sektor pangan akan sangat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas untuk seluruh rakyat," ujar Menkomdigi.
Dengan fokus pada lima prioritas vertikal utama, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengoptimalkan penerapan teknologi AI dalam berbagai sektor, guna mendorong perubahan signifikan dalam pelayanan publik dan pengelolaan negara. Penerapan AI di sektor-sektor strategis ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan Indonesia dalam menyongsong era digital, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menciptakan masa depan yang lebih cerdas.
Turut hadir dalam seminar tersebut, Plt Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Ismail, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rahman Arif, serta Rektor ITB 2025-2030 Tatacipta Dirgantara dan jajaran rektorat ITB.