- Oleh Wandi
- Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB
: Wamenpora RI, Taufik Hidayat, menyambut delegasi The 48th Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2024 di Ruang Teater Kemenpora, Jakarta, Kamis (21/11/2024)./Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Oleh Wandi, Jumat, 22 November 2024 | 09:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 165
Jakarta, InfoPublik - Indonesia kembali menjadi tuan rumah bagi simbol persahabatan lintas budaya melalui kedatangan delegasi The 48th Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2024.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI), Taufik Hidayat, menyambut delegasi dari 11 negara di Ruang Teater Kemenpora, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Taufik menegaskan bahwa program SSEAYP bukan sekadar pelayaran, tetapi juga simbol solidaritas internasional dan kerja sama lintas budaya.
Ia pun mendorong para pemuda untuk memanfaatkan program ini sebagai momentum untuk memahami lebih dalam keanekaragaman budaya, membangun solidaritas, dan menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global.
“SSEAYP bukan hanya perjalanan, tetapi simbol persahabatan, pertukaran budaya, dan kerja sama yang membangun tanggung jawab bersama terhadap tantangan global,” ujar Taufik.
Pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Dalam konteks SSEAYP, para delegasi dari Jepang, Timor Leste, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan yang membawa solusi nyata terhadap isu-isu global, seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan keberlanjutan masyarakat.
“Sebagai pemimpin muda, kalian adalah arsitek masa depan. Perjalanan ini tidak hanya memperkaya wawasan budaya, tetapi juga menginspirasi langkah nyata di komunitas masing-masing,” imbuh Taufik.
Program SSEAYP, yang telah berlangsung sejak 1974, dirancang untuk mempererat hubungan persahabatan antarnegara melalui dialog dan kolaborasi pemuda. Tahun ini, program digelar selama 38 hari pelayaran dengan Kapal Nippon Maru, yang akan mengunjungi Jepang, Indonesia, dan Vietnam.
Tema-tema strategis seperti diplomasi pemuda, keberlanjutan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, pengurangan risiko bencana, serta masyarakat digital menjadi fokus utama diskusi selama program berlangsung.
“Program ini telah menjadi simbol persahabatan dan kolaborasi yang kuat, membantu menciptakan rasa tanggung jawab bersama atas tantangan di kawasan Asia dan dunia,” tegas Taufik.
Wamenpora juga mengingatkan para delegasi tentang pentingnya menjalani program dengan hati dan pikiran terbuka.
Ia menekankan bahwa partisipasi mereka bukan hanya sebagai representasi budaya masing-masing, tetapi juga sebagai kekuatan kolektif pemuda Asia Tenggara dan Jepang.
“Ingatlah, kalian tidak hanya mewakili negara atau budaya masing-masing, tetapi juga kekuatan kolektif pemuda di Asia Tenggara dan Jepang. Persatuan, kerja sama, dan impian bersama kalian akan menginspirasi generasi mendatang untuk percaya pada kekuatan perubahan yang dipimpin oleh pemuda,” ungkapnya.
SSEAYP 2024 mengangkat pentingnya peran soft power dalam diplomasi pemuda ke pemuda. Program ini juga menyoroti isu-isu global seperti perubahan iklim, keberlanjutan masyarakat, serta kesehatan dan kesejahteraan.
Melalui dialog antarbudaya, para delegasi diharapkan dapat membawa wawasan baru untuk diterapkan di negara masing-masing. “Jadikan pengalaman ini inspirasi untuk langkah nyata. Kalian adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Taufik.
Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas, SSEAYP terus menjadi platform yang memperkuat hubungan persahabatan lintas budaya sekaligus mendorong aksi nyata untuk tantangan global.