- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 7 November 2024 | 15:57 WIB
: Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho saat memberikan keterangan kepada media, Kamis (7/11/2024)/ foto: Fajri InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 7 November 2024 | 15:54 WIB - Redaktur: Untung S - 133
Jakarta, InfoPublik – Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Indonesia Fact Checking Summit 2024 (IFCS 2024) di Hotel Lumire Jakarta pada Rabu (7/11/2024).
Acara itu bertujuan untuk menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat serta memastikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berlangsung dengan damai.
IFCS 2024 secara resmi dibuka dengan keynote speech dari Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, melalui saluran virtual Zoom. Rahmat menyampaikan bahwa cek fakta memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan informasi positif untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas, khususnya saat dinamika pilkada.
“Cek fakta merupakan pilar utama dalam membangun peradaban bermartabat serta menciptakan kontestasi politik yang berkualitas dan berintegritas, terhindar dari berita hoaks maupun ujaran kebencian. Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan harus disuguhi pendidikan politik yang bertanggung jawab, sehingga dalam menentukan pilihan di Pilkada, mereka dilandasi oleh informasi akurat tentang figur kandidat, visi-misi, serta program kebijakan masing-masing pasang calon,” ujar Rahmat dalam sambutannya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, menjelaskan bahwa acara ini berupaya menjalin kolaborasi antar berbagai pihak untuk melawan informasi bohong yang tersebar di media. “Pada acara ini, kita mengumpulkan stakeholder terkait untuk membahas situasi terkini dan bagaimana kita sedang melawan disinformasi, terutama menjelang pemilu,” ungkap Septiaji.
Septiaji menyebutkan bahwa dengan Pilkada yang hanya tinggal 20 hari lagi, perlu upaya maksimal dalam mendesiminasikan konten-konten palsu yang dapat merusak demokrasi Indonesia. Salah satu yang ia tekankan adalah bagaimana menyikapi teknologi artificial intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan dengan baik, namun juga berpotensi menghasilkan konten negatif.
“Kita juga ingin mencari solusi terkait masalah yang saat ini sedang tren, seperti konten deep fake dan teknologi AI yang bisa kita gunakan. Kami juga mengundang pakar untuk hadir pada acara IFCS 2024 ini, termasuk membahas persiapan kita menghadapi pilkada yang tinggal 20 hari lagi,” imbuhnya.
Program Manager Cek Fakta dari Mafindo, Puji F. Susanti, menambahkan bahwa koalisi cek fakta menjadikan IFCS 2024 sebagai ajang kolaborasi berbagai elemen. Forum ini mempertemukan pemangku kepentingan untuk berdiskusi, merumuskan strategi, dan memperkuat kerja sama dalam menekan penyebaran hoaks.
“Dengan berkolaborasi, kita akan lebih kuat dalam melawan hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024,” ujar Puji.
IFCS 2024 membahas berbagai topik, termasuk hoaks berbasis artificial intelligence (AI), strategi mitigasi menghadapi gangguan informasi, serta kerja sama antara Civil Society Organizations (CSO) dan pemerintah. Dalam acara yang disiarkan langsung melalui Zoom dan akun YouTube Mafindo, Koalisi Cek Fakta bersama elemen masyarakat dan pemerintah (pentahelik) melakukan Penandatanganan Bersama dan Deklarasi Pencegahan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024.
Acara ini juga didukung oleh Google News Initiative. Selain Google dan Cek Fakta, hadir pula August Mellaz sebagai anggota KPU, Khoirun Nisa Agustyati dari Perludem, dan Marroli Jeni Indarto selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital.