- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 5 Desember 2024 | 17:37 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid (kiri) bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (Kanan) didamping Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo (belakang kiri) dan Wamenkomdigi Nezar Patria (belakang kanan) (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 29 Oktober 2024 | 22:18 WIB - Redaktur: Untung S - 368
Jakarta, InfoPublik – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka untuk membahas isu strategis dan prioritas digitalisasi di Indonesia. Dalam pertemuan ini, Menkomdigi didampingi Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, serta Angga Raka Prabowo.
“Tentu saja pembahasan ini terkait dengan agenda Komdigi,” ujar Menkomdigi usai pertemuan tertutup tersebut di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Menkomdigi menjelaskan bahwa pertemuan berlangsung secara tertutup, dan hasil diskusi akan disampaikan langsung oleh Wapres Gibran. “Silakan tanyakan kepada Bapak Gibran langsung karena pertemuan ini bersifat tertutup,” tambahnya.
Menkomdigi meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.45 WIB, diantar langsung oleh Wapres Gibran Rakabuming Raka. Dalam pertemuan tersebut, Menkomdigi juga memaparkan dua agenda utama Kementerian Komdigi yang akan segera dijalankan.
Agenda pertama adalah transformasi internal, yaitu perubahan Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Transformasi ini, menurut Meutya, merupakan upaya besar yang menuntut kerja keras seluruh pegawai Kementerian, baik pejabat maupun staf. Menkomdigi optimistis transformasi ini dapat dijalankan dengan baik, merujuk pada pengalaman sebelumnya ketika Kementerian Kominfo bertransformasi dari Departemen Penerangan pada 2001.
“Transformasi ini memang tidak mudah dan penuh tantangan, tetapi kami percaya bisa melewatinya bersama. Dengan mandat dari Presiden dan dukungan kabinet, kami siap mengambil langkah tegas agar agenda ini berjalan sesuai rencana,” ungkap Meutya Hafid.
Agenda kedua atau agenda eksternal adalah pemanfaatan teknologi untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat dan membantu mereka berinovasi di tengah perkembangan dunia digital yang pesat. Menkomdigi menekankan pentingnya menciptakan ruang digital yang aman dan terpercaya, sekaligus membangun ekosistem digital yang inklusif di seluruh Indonesia, terutama melalui literasi digital dan pemerataan akses internet hingga ke daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
“Pembangunan infrastruktur digital harus menyentuh daerah 3T, agar setiap pemuda dari Sabang hingga Merauke dapat berpartisipasi dalam era digital,” tandas Menkomdigi.
Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat peran Kementerian Komdigi dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih merata dan meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Dengan dua agenda prioritas ini, Menkomdigi berkomitmen untuk mengawal percepatan digitalisasi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.