- Oleh MC KAB AGAM
- Selasa, 26 November 2024 | 09:31 WIB
: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:32 WIB - Redaktur: Untung S - 304
Jakarta, InfoPublik – Transformasi pendidikan dalam payung Merdeka Belajar selama lima tahun terakhir telah menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Penggunaan teknologi oleh guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan berhasil menyederhanakan proses administrasi, sehingga memungkinkan semua pihak lebih fokus pada pembelajaran yang mengutamakan kebutuhan murid dan membuka peluang pembelajaran yang lebih luas.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, di hadapan delegasi dari 20 negara dan 9 organisasi internasional pada hari kedua acara Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 yang berlangsung di Bali, Kamis (3/10/2024).
"Selama lima tahun terakhir, Indonesia telah melakukan transformasi besar dalam sistem pendidikan. Kami menggunakan teknologi sebagai penggerak untuk memperkuat sistem pendidikan, mendorong potensi para penggerak pendidikan seperti guru, kepala sekolah, dan kepala dinas pendidikan untuk berkolaborasi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada murid," jelas Mendikbudristek.
Kemendikbudristek mengembangkan teknologi untuk meningkatkan dinamika pembelajaran di kelas, dengan memindahkan beban administrasi dari guru dan kepala sekolah ke teknologi. Hal ini memungkinkan mereka fokus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid. Strategi ini sejalan dengan inisiatif Gateways yang dicetuskan oleh UNESCO dan UNICEF sebagai wadah bagi negara-negara untuk saling belajar dan menginspirasi satu sama lain.
Nadiem menambahkan, salah satu langkah awal transformasi di Indonesia adalah membentuk tim teknologi khusus di Kemendikbudristek yang bertugas mengembangkan berbagai produk teknologi. Produk ini dirancang untuk memformulasikan kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan guru, kepala sekolah, murid, hingga mahasiswa.
Mendikbudristek juga optimis bahwa kunci keberlanjutan pendidikan global adalah menciptakan produk teknologi yang mudah digunakan dan dapat membantu ratusan ribu hingga jutaan orang.
"Produk-produk teknologi yang kami bangun di Kemendikbudristek dihasilkan oleh tenaga-tenaga terbaik di bidangnya. Salah satunya terbukti mampu membantu ratusan ribu guru untuk menjadi penggerak dalam pemanfaatan transformasi digital di ekosistem pendidikan Indonesia," tutupnya.