Kominfo Dorong Penggunaan STB Terverifikasi untuk Akses Peringatan Bencana melalui TV Digital

: Acara Peluncuran EWS dan DPIS di Kantor Kominfo, Jakarta (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 3 Oktober 2024 | 05:40 WIB - Redaktur: Untung S - 232


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau masyarakat untuk menggunakan Set Top Box (STB) yang telah terverifikasi oleh Kominfo agar dapat menerima informasi peringatan bencana melalui siaran TV Digital. Sosialisasi terkait penggunaan STB bersertifikasi ini akan dilakukan secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Sebagai langkah lanjutan, Kominfo akan melakukan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan STB bersertifikasi," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, dalam keterangan resminya terkait Peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Wayan Toni menjelaskan bahwa Early Warning System (EWS) melalui TV Digital ini merupakan tambahan dari penyebaran informasi bencana yang sebelumnya sudah disampaikan melalui SMS Blast.

“Sekarang, masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait bencana melalui TV Digital. Program ini disebut Early Warning System, yang membantu masyarakat mendapatkan informasi peringatan dini," ujarnya.

Sejak 2016, Kementerian Kominfo, yang bertanggung jawab dalam bidang komunikasi dan penyiaran, telah berperan aktif dalam mendukung penyebaran informasi peringatan bencana di Indonesia. Kolaborasi dengan berbagai pihak telah memungkinkan pengembangan sistem penyebaran informasi kebencanaan yang kini dapat diakses melalui TV Digital.

Wayan Toni juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam peluncuran EWS dan DPIS. "Kami berterima kasih kepada Pemerintah Jepang, penyelenggara mux (multipleksing), vendor perangkat TV STB, serta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang telah mendukung penyediaan informasi kebencanaan melalui sistem informasi Kominfo," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan bahwa Indonesia merupakan kawasan seismik aktif dengan 13 segmentasi megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif. Lokasi geografis Indonesia menimbulkan tantangan dalam penyebaran informasi terkait gempa, sehingga diperlukan inovasi seperti EWS dan DPIS untuk mempercepat diseminasi informasi.

"Dengan inovasi dari Kementerian Kominfo ini, kami sangat terbantu," ujar Daryono.

Dia juga memberikan apresiasi kepada Kominfo yang telah meluncurkan sistem informasi bencana yang dapat mempercepat penyampaian informasi terkait gempa dan bencana lainnya. "Apresiasi setinggi-tingginya kami berikan kepada Kementerian Kominfo," pungkas Daryono.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 06:47 WIB
BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Bencana Hidrometeorologi saat Musim Libur Nataru
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 22 November 2024 | 05:39 WIB
Kadis Kominfotik Observasi Desa Replikasi Antikorupsi di Toto Utara
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Senin, 18 November 2024 | 15:22 WIB
Pemkab Balangan Ikuti Peluncuran CSIRT untuk Perkuat Keamanan Siber
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 18 November 2024 | 09:57 WIB
BMKG Ternate Imbau Warga Waspada Hujan Lebat di Maluku Utara
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Jumat, 15 November 2024 | 11:47 WIB
Pemkab Sergai Bangun Kolaborasi dengan Media dalam Dialog Pers
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 15 November 2024 | 14:31 WIB
Dukung Peningkatan SDM Keamanan Informasi, Diskominfotik Gorontalo Gelar Bimtek