Indonesia Bentuk Kaukus TB DPR RI, Komitmen Baru Eliminasi Tuberkulosis

: Wamenkes Dante Saksono Harbuwono pada Pertemuan Tingkat Tinggi DPR RI untuk Eliminasi Tuberkulosis (TB) dan Pembentukan Kaukus TB DPR RI/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Selasa, 20 Agustus 2024 | 14:45 WIB - Redaktur: Untung S - 151


Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, menyatakan bahwa sekitar satu miliar orang diperkirakan meninggal akibat tuberkulosis (TB) dalam dua abad terakhir. Angka tersebut lebih besar daripada seluruh pandemi yang pernah ada, menjadikan TB sebagai "pandemi senyap" yang harus segera ditangani.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wamenkes Dante pada Pertemuan Tingkat Tinggi DPR RI untuk Eliminasi Tuberkulosis dan pembentukan Kaukus TB DPR RI yang berlangsung di Gedung Nusantara, DPR RI, pada Senin (19/8/2024). "Bayangkan satu miliar orang meninggal karena TB. Ini lebih banyak dari seluruh pandemi yang pernah ada di seluruh dunia. Sehingga, saya sering menyebut TB ini sebagai silence pandemic,” ujar Wamenkes Dante dalam keterangan resminya, Selasa (20/8/2024).

Tingginya kasus TB di Indonesia menjadi latar belakang pembentukan Kaukus Tuberkulosis. Forum ini merupakan wadah bagi DPR RI dan pemerintah untuk merencanakan strategi, kebijakan, serta program yang lebih efektif dalam menangani TB di Indonesia.

Berdasarkan data Global TB Report 2023, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India untuk estimasi kasus dan kematian akibat TB. Indonesia menyumbang sekitar 10 persen dari total penderita TB di seluruh dunia, dengan angka kasus mencapai 1.060.000 dari total 10.600.000 kasus TB pada tahun 2022.

Untuk menurunkan angka tersebut, Wamenkes Dante menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam menangani kasus TB di Indonesia. Komitmen ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TB, serta menjadi bagian dari target Rencana Panjang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Tujuan RPJMN tersebut adalah membentuk strategi nasional penanggulangan TB, yang mencakup upaya promotif, diagnosis, surveilan, pengobatan, serta pencegahan TB,” jelas Wamenkes Dante. Ia berharap, Kaukus TB dapat menjadi wadah yang efektif untuk memastikan keberlanjutan program TB sebagaimana tertuang dalam RPJMN, serta meningkatkan akuntabilitas dalam penanggulangan tuberkulosis di Indonesia.

"Kaukus TB yang diinisiasi oleh Komisi IX DPR RI diharapkan dapat mensinergikan upaya lintas sektor dalam penanggulangan kasus tuberkulosis. Sehingga, di 2030, tidak ada lagi tuberkulosis di Indonesia,” tambah Wamenkes Dante.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, menyatakan bahwa pembentukan Kaukus TB DPR RI merupakan bentuk dukungan DPR RI terhadap upaya eliminasi TB di Indonesia pada 2030 mendatang.

“Dengan adanya kaukus ini, kita dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi di tingkat lokal, mempercepat eliminasi TB di tingkat nasional, dan memastikan setiap daerah berkontribusi dalam upaya eliminasi TB di seluruh tanah air,” kata Melki.

Kegiatan Kaukus TB ini juga melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai penyelenggara tenaga administrasi perangkat daerah, baik di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten. Dengan keterlibatan Kemendagri, diharapkan sosialisasi eliminasi TB yang tertuang dalam RPJMN 2025-2029 mendapatkan dukungan penuh dan kontribusi dari seluruh perangkat daerah.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:08 WIB
Kabupaten Mimika Lakukan Percepatan Eliminasi Malaria
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:05 WIB
Kolaborasi Kemenkes-BRIN Gelar Simulasi Kegawatdaruratan Medis
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 20 September 2024 | 17:11 WIB
Satu Dekade JKN: KPK Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Akuntabel untuk Cegah Fraud
  • Oleh Putri
  • Jumat, 20 September 2024 | 06:00 WIB
Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara soal Kesehatan Mental
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik