: Maskot Monpers “Si Momon dan Tarsius” saat diluncurkan di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2024)
Oleh Taofiq Rauf, Kamis, 28 Maret 2024 | 20:02 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 175
Solo, InfoPublik - Monumen Pers (Monpers) Nasional Surakarta Jawa Tengah terus berbenah mendekatkan diri dengan masyarakat. Langkah ini sebagai upaya menjadikan museum tempat yang menyenangkan untuk belajar sekaligus menjaga sejarah bangsa tetap lestari.
Demikian dikatakan Kepala Monumen Pers Surakarta Widodo Hastjaryo saat peluncuran maskot Monpers “Si Momon dan Tarsius” di Surakarta, Kamis (28/3/2024).
“Selain itu untuk menarik minat pelajar dan anak muda secara umum berkunjung ke Monumen Pers Nasional sekaligus belajar Sejarah,” katanya.
Terkait Monumen Pers Nasional, Widodo menjelaskan pihaknya secara khusus ingin menjadikan sebuah bangunan monumen yang sekaligus museum dengan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap media pers melalui benda-benda koleksinya yang mencatat sejarah pers di Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan kemudian meluncurkan maskot Monpers “Si Momon dan Tarsius”. Momon adalah representasi Monumen Pers Nasional. Ia digambarkan sebagai anak muda yang menggeluti profesi sebagai jurnalis. Makanya tampilannya pun seperti wartawan yang menggunakan topi dan rompi lengkap dengan ID Pers menggantung di lehernya.
Sementara Tarsius adalah hewan primata asli Indonesia yang populasinya ada di wilayah Sulawesi dan jadi 25 spesies yang paling terancam punah. Hewan ini digambarkan menjadi teman Si Momon dalam beraktivitas.
“Pemilihan Tarsius adalah salah satu upaya kami untuk ikut mendukung pelestarian hewan ini,” ujar kreator maskot Monpers, Dyah Merta.
Kreasi maskot melibatkan Komik Komunika yang juga digawangi Dyah. Komik Komunika sendiri merupakan salah satu produk dari jaringan Kominfo Newsroom, sebuah kanal komunikasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Untuk diketahui Monpers Surakarta memiliki tugas dan fungsi pelayanan informasi kepada masyarakat sekaligus mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti terbit media cetak koran dan majalah serta koleksi benda kuno terkait sejarah pers nasional.
