- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 13 Februari 2024 | 18:01 WIB
: Pj Gubernur Kep.Babel Safrizal ZA (empat dari kiri) sedang menanam pohon di Bangka. Foto: Pemprov Kepulauan Babel
Oleh Eko Budiono, Jumat, 29 Desember 2023 | 07:39 WIB - Redaktur: Untung S - 119
Jakarta, InfoPublik - Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Safrizal ZA, meminta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di wilayah itu ikut berpartisipasi dalam program tanam satu juta pohon pada Juni 2024.
"Saya meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Babel untuk mendukung program satu juta pohon tersebut dengan menyiapkan bibit dan memetakan kekuatan tanam," kata Safrizal melalui keterangan tertulisnya, usai penanaman 500 pohon kayu putih oleh PWI Bangka Belitung di Dam 1 Pemali, Bangka, Kamis (28/12/2023).
Program penanaman satu juta pohon tersebut akan direalisasikan pada Juni 2024 mendatang. Dengan estimasi waktu persiapan selama enam bulan untuk proses penyemaian bibit.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Penanaman Pohon Kayu Putih Rudi Syahwani, mengatakan penanaman ratusan bibit kayu putih sebagai upaya melestarikan lingkungan sumber air baku PDAM Tirta Bangka.
"Kami sengaja melakukan kegiatan penanaman ratusan batang kayu putih di kawasan sumber air baku PDAM, karena kawasan tersebut terancam rusak akibat kegiatan penambangan bijih timah inkonvensional tanpa izin," kata dia.
Penanaman pohon kayu putih dengan mengusung tema "Ayo Lestarikan Lingkungan dan Selamatkan Sumber Air Baku Masyarakat Kabupaten Bangka", mendapat dukungan penuh oleh PDAM sebagai perusahaan pengelola air bersih, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Pemerintah Bangka dan lembaga pemerintah yang lain.
"Saya prihatin melihat kondisi air PDAM yang sempat tercemar limbah kegiatan penambangan bijih timah ilegal," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya berkomitmen akan menjaga dan mengawasi apa yang telah ditanam bersama Forkopimda Babel dan Forkopimda Bangka.
Direktur Utama PDAM Tirta Bangka, Abdi Nursari mengatakan bahwa dari Dam 1 Pemali mampu menyuplai air ke pelanggan di Kota Sungailiat dan Pemali.
"Dam ini yang mengaliri air ke 25 ribu hingga 30 ribu rumah warga. Jadi bayangkan kalau sumber air baku kita terganggu," katanya.