:
Oleh G. Suranto, Jumat, 14 Juli 2023 | 07:16 WIB - Redaktur: Untung S - 397
Jakarta, InfoPublik - Program Studi Teknik di Indonesia bisa mendapatkan Akreditasi Internasional yang dilakukan oleh Persatuan Insinyur Indonesia/Indonesian Accreditation Board of Engineering Education (PII/IABEE).
Ketua Komite Eksekuti PII/IABEE, Mohammad Romli mengatakan, hingga kini ada 99 program studi keteknikan di Indonesia yang mendapat akreditasi dari PII/IABEE. Program studi tersebut berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, dan Universitas Islam Indonesia.
“Bila ditambah dengan program studi bidang computing dan teknologi informasi, ada lebih 100 program studi yang sudaj diakreditasi,” kata Romli dalam acara konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Disebutkan ada beberapa syarat untuk memperoleh akreditasi dari PII/IABEE, antara lain program studi teknik mesti terakreditasi A (unggul) atau minimal B (baik sekali) secara nasional. Perguruan Tinggi yang menaungi program studi itu juga mesti terakreditasi A atau B.
Menurut Romli. Hingga kini ada sekitar 2.500 program studi keteknikan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru 8-10 persen yang memenuhi syarat untuk mengikuti akreditasi atau sekitar 250 program studi. Dengan 99 program studi yang sudah terakreditasi , artinya ada sekitar 40 persen program studi teknik terakreditasi.
Romli menerangkan, pada pertemuan tahunan yang diadakan pada tanggal 14 Juni 2023 di Taichung, Taiwan, Washington Accord (WA) mengukuhkan kembali status PII/IABEE sebagai anggota penuh (Signatory) WA dengan hak hak keanggotaan penuh. PII/IABEE sebelumnya diterima sebagai anggota sementara (Provisional Signatory), WA pada tahun 2019 dan diharapkan menjadi anggota penuh pada tahun 2021.
Untuk menjadi anggota penuh, anggota sementara harus ditinjau secara fisik oleh Tim Peninjau Verifikasi WA yang terdiri atas 3 wakil negara anggota penuh. Namun karena COVID-19, semua kegiatan peninjauan WA untuk 2020, termasuk peninjauan ke Indonesia, ditunda. COVID-19 berlanjut pada 2021. WA memutuskan pada 2021 untuk menangguhkan Aturan dan Prosedur bahwa Tinjauan Verifikasi harus dilakukan dalam bentuk kunjungan fisik dan memodifikasinya, untuk pertama kalinya dalam sejarah WA, dengan melakukan 2 tahap Tinjauan Verifikasi dalam bentuk kombinasi virtual dan fisik.
Tim Peninjau Verifikasi WA telah melakukan tinjauan virtual ke PII/IABEE pada periode 14 Oktober 2021 hingga 10 Februari 2022. Pada Juli 2022, 21 anggota signatori WA dengan cermat memeriksa laporan dari tim tersebut dan dengan suara bulat menyetujui pemberian status signatory kepada PII/IABEE tetapi belum disertai dengan hak suara dan pengakuan kesetaraan substansial bagi program yang terakreditasi.
Kunjungan secara fisik dilakukan pada Januari 2023. Laporan kunjungan fisik tersebut telah diperiksa pada pertemuan tahunan WA yang diadakan pada 14 Juni 2023 di Taichung, Taiwan. Para anggota penuh dengan suara bulat “mengukuhkan kembali” keputusan tahun 2022, dan memberikan kepada PII/IABEE hak-hak penuh, yaitu hak suara dan pengakuan kesetaraan substansial bagi program yang terakreditasi, yang berlaku secara retroaktif satu tahun sebelumnya. Dengan demikian, program studi yang terakreditasi IABEE sejak 2021 oleh WA diakui secara substansial setara dalam membekali lulusannya dengan kompetensi yang diperlukan dalam dunia profesinya.
Proyek Kerjasama Teknis JICA untuk IABEE dimulai pada 2014 dengan tujuan akhir untuk menjadikan IABEE sebagai Signatori WA. Mitra Indonesia adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Direktur C/P adalah Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
JICA mempercayakan kepada JABEE (Jepang), yang merupakan salah satu anggota signatori WA, untuk membantu Indonesia dalam mendirikan IABEE, dalam menyusun kriteria akreditasi dengan platform OBE (outcomes-based education) pada level internasional dan dalam melakukan evaluasi akreditasi program studi. IABEE mulai mengakreditasi program pada tahun 2016 dan hingga saat ini 99 program keteknikan dari universitas negeri dan swasta telah terakreditasi. Daftar program tersebut dipublikasikan di Website IABEE di: https://evaluation.iabee.or.id/#/accreditation/summary/search
Akreditasi IABEE yang bersifat sukarela (bukan wajib) ini diakui sebagai peringkat “Unggul” oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program yang diakreditasi oleh IABEE juga dibebaskan dari akreditasi ulang wajib yang dilakukan oleh LAM-TEKNIK.
Tujuan akreditasi adalah perbaikan kualitas pendidikan melalui platform OBE. Proyek Kerja sama Teknik JICA dirancang untuk peningkatan kualitas pendidikan keteknikan Indonesia pada level internasional untuk seluruh wilayah negeri. Penerimaan PII/IABEE sebagai anggota Signatori Washington Accord merupakan tonggak sejarah pendidikan keteknikan di Indonesia.
Simposium tentang masa depan pendidikan keteknikan pasca pencapaian status keanggotaan penuh IABEE pada Washington Accord, diselenggarakan sebagai syukuran sekaligus untuk menandai penyelesaina Proyek Kerjasama Teknis JICA untuk pembentukan IABEE 2014-2023.
Sumber Foto: InfoPublik