Produk Unggulan Vokasi Hasil Merdeka Belajar Tampil di Hannover Messe 2023

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 14 April 2023 | 11:32 WIB - Redaktur: Untung S - 224


Jakarta, InfoPublik - Berkolaborasi dengan sejumlah satuan pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,  Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) siap meraih peluang besar di Hannover Messe 2023.

Pada pameran industri terbesar di dunia tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi akan menampilkan produk-produk unggulan dari politeknik dan SMK yang merupakan praktik baik dari transformasi pendidikan vokasi melalui kebijakan Merdeka Belajar.

Pada konferensi pers yang digelar sebelum keberangkatan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, mengatakan bahwa Hannover Messe 2023 merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia mampu menghadirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan sejalan dengan key drivers pembangunan Indonesia. Apalagi, pendidikan vokasi menjadi prioritas pemerintah dalam penyiapan SDM untuk menyongsong Indonesia Emas dan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami ingin menunjukkan bagaimana transformasi pendidikan vokasi melalui kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia mampu menyiapkan SDM unggul dan menghasilkan inovasi produk unggulan dari kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan juga industri,” kata  Kiki di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Hannover Messe 2023, lanjut Kiki, sekaligus menjadi peluang untuk memperkuat transformasi pendidikan vokasi melalui kerja sama dengan industri maupun institusi pendidikan dari berbagai negara yang ikut di pameran tersebut. Dirjen Kiki menuturkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi akan memanfaatkan kepesertaan di Hannover Messe 2023 untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis di tataran global sekaligus  eksposur internasional pendidikan vokasi.

“Diharapkan dari pameran ini akan melahirkan peluang-peluang kerja sama untuk memperkuat ekosistem dan transformasi pendidikan vokasi di Indonesia,” kata Kiki.

Senada dengan Dirjen Diksi,  Kiki Yuliati, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda, mengatakan bahwa pameran ini menjadi kesempatan bagi berbagai negara untuk memamerkan produk inovasinya. Hannover Messe  akan dihadiri lebih dari 5.500 exhibitors dari berbagai negara, 200.000 pengunjung internasional, dan menghasilkan 6,5 juta kontak bisnis setiap tahunnya.

Menurut Uuf, setidaknya ada tiga tujuan utama dalam partisipasi Kemendikbudristek dan perguruan tinggi (PT) dalam Hannover Messe, yaitu: 1) menjadi forum showcase dan mempromosikan kemajuan institusi melalui inisiasi kerja sama antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dengan industri dan pusat penelitian di LN; 2) mendukung peningkatan kapasitas dan kualitas SDM dan riset pada institusi pendidikan tinggi akademik dan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia; serta 3) membuka peluang dan meningkatkan jalinan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan berbagai perguruan tinggi dan industri tidak hanya di Jerman, juga di negara-negara seluruh dunia.

“Semangat yang dibawa bukan hanya menampilkan produk inovatif, tetapi juga menumbuhkan bisnis dan menggalang kolaborasi antarsatuan pendidikan secara umum maupun mitra strategis di tataran global,” ucap Plt. Direktur Uuf seraya menyebut bahwa kegiatan ini diperkirakan akan meraup transaksi sebesar 30 juta US dollar atau setara dengan Rp440 miliar.

Sebagai informasi, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Official Partner Country Hannover Messe 2023. Terdapat 13 kementerian/lembaga yang akan turut berpartisipasi di ajang tersebut, salah satunya adalah Kemendikbudristek, di mana Ditjen Pendidikan Vokasi menjadi salah satu co-exhibitors-nya.

Dengan semangat Infinite Journey, Ditjen Pendidikan Vokasi akan mempersembahkan transformasi pendidikan vokasi di bidang teknologi robotika, artificial intelligence (AI), ekosistem kendaraan listrik, hingga industri kreatif. Dirjen Pendidikan Vokasi juga dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam sesi konferensi dengan tema Human Capital.

Sementara itu, produk-produk inovasi satuan pendidikan vokasi yang ditampilkan di Hannover Messe antara lain Robot Humanoid karya Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dan produk fabrication laboratory dari Sekolah Vokasi UGM. Selain itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga akan menampilkan ekosistem kendaraan listrik yang sedang dikembangkan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melalui produk mobil listrik Flex Ev, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Tenaga Surya (SPKLTS), dan bengkel konversi kendaraan listrik.

Untuk mendukung sustainability, Ditjen Pendidikan Vokasi membawa inovasi eco material berupa bioplastik berbahan dasar nata de coco dan varnish dari minyak kelapa sawit hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Jakarta. Sementara di industri kreatif, selain produk animasi Ficusia (Polibatam), Ditjen Pendidikan Vokasi juga akan menampilkan karya animasi siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah.

Wakil Direktur Bidang Kerja Sama PNJ, Dewi Liliana, mengatakan akan memanfaatkan Hannover Messe 2023 untuk membangun jejaring baru. PNJ yang saat ini tengah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik bahkan sudah membuat janji dengan Kamar Dagang Jerman dan industri baterai dari Korea Selatan di ajang tersebut.

“Dari Hannover Messe 2023 kami berharap bisa membuka peluang kerja sama baru karena ekosistem kendaraan listrik yang kami kembangkan di PNJ memiliki road map yang panjang,” kata Dewi.

Delegasi Ditjen Pendidikan Vokasi akan berangkat ke Jerman pada Jumat (14-04-2023). Pameran Hannover Messe 2023 akan berlangsung selama sepekan sejak 17-21 April 2023. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan hadir di pameran tersebut.

Berikut jenis produk unggulan yang akan ditampilkan Kemendikbudristek dan PT. Pertama, Kemendikbudristek. Produk unggulannya adalah a) Showcase policy / kebijakan Kementerian seperti MBKM, Kedaireka, IISMA Vokasi; b) Showcase potensi kemitraan dengan berbagai Politeknik atau SMK Pusat Keunggulan, Perusahaan yang relevan dengan sektor vokasi di Indonesia (e.g. D-Tech atau D-lab di Salatiga); c) Showcase dari perusahaan / company Indonesia yang menunjukkan keberhasilan inovasi dari Pendidikan Vokasi.

Kedua, Politeknik Negeri Batam dengan produk unggulan yaitu Robot Humanoid yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasaan buatan. Ketiga, Politeknik Negeri Jakarta dengan produk unggulan yaitu Electric Vehicle, bengkel konversi kendaraan listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Tenaga Surya (SPKLTS). Keempat, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta dengan produk unggulan adalah Eco Material berupa plastik kemasan berbahan dasar air kelapa dan produk varnish dari minyak kelapa sawit.

Kelima, Sekolah Vokasi UGM dengan produk unggulan adalah Fabrication Laboratory. Keenam, Institut Teknologi Bandung dengan produk unggulan adalah Biops Agrotekno (Autonomous Farming), Karla Bionics (Alat Kesehatan), Autonomous Underwater Glider dan Hybrid Autonomous Underwater Vehicle, IkanKu dan UdangKu, E-Trike, Ecofoam, Indonesian Natural Language Processing API (Text & Speech), serta Markherb (suplemen kesehatan).

Ketujuh, Universitas Airlangga dengan produk unggulan adalah serum anti penuaan dini, bahan baku pengisi/pengganti kerusakan tulang dan gigi (bonegraft), alternatif cangkang kapsul halal, vaksin covid-19, suplemen makanan untuk penderita nyeri sendi lutut, kit diagnostic dan immunotheraphy alergen, enzim untuk limbah pertanian, serta antimikroba dan biomodulasi sel untuk akselerrator penyembuhan penyakit gigi dan mulut.

Kedelapan, Universitas Syiah Kuala dengan produk unggulan adalah Eau de perfume, deodorant, body serum lotion. Kesembilan, SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus dengan produk unggulan yaitu Animasi Sabda Alam yang merupakan film animasi yang mengampanyekan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan (mengangkat kisah mengenai keindahan alam yang awalnya berjalan dengan sempurna dan disertai kehidupan berbagai satwa liar berupa burung-burung cantik yang terbang bebas. Namun sayang, keberadaannya makin terancam punah akibat perburuan liar dan diperjualbelikan secara ilegal).

Sumber Foto: Kemendikbudristek