:
Oleh G. Suranto, Rabu, 12 April 2023 | 19:23 WIB - Redaktur: Untung S - 514
Jakarta, InfoPublik – Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah menggelar kegiatan "Beraksi Bergerak Atasi Stunting", yang merupakan salah satu rangkaian intervensi spesifik dan sensitive Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kota Administrasi Jakarta Barat.
Acara digelar di RPTRA Akur Jatipulo Jakarta Barat dan dihadiri oleh Sekretaris Kota Adm. Jakarta Barat, Indra Patrianto, para pejabat tinggi tingkat Kota Dekan FK Trisakti, Para Organisasi profesi, serta pihak swasta (IZI dan FKPI).
“Kegiatan itu telah dilaksanakan secara terintegrasi sejak 2021 melalui 8 Aksi Konvergensi dan Rencana Aksi Nasional Pencegahan Stunting (RAN PASTI) yang melibatkan kemitraan dengan pihak swasta, organisasi profesi dan juga institusi pendidikan,” kata Indra pada pembukaan acara Jatipulo Beraksi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting Jakarta Barat 2023, Rabu (12/4/2023).
Indra menyampaikan, Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024.
“Alhamdulillah pada 2022 prevalensi balita stunting di Jakarta Barat sebesar 15,2 perseb turun 2,6 persen dari 2021 sebesar 17,8 persen. Hal tersebut merupakan hasil kolaborasi seluruh UKPD terkait dan kemitraan. Dalam upaya mendukung tercapainya target nasional tersebut, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” paparnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan Kepgub DKI Jakarta Nomor 981 Tahun 2022 telah ditetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota/Kabupaten dan dibentuk tim pendamping keluarga (TPK) di tingkat kelurahan. Tim Pendamping Keluarga terdiri dari Bidan, kader Tim Penggerak PKK dan Petugas KB untuk menjadi pendamping keluarga berisiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki remaja, calon pengantin, ibu hamil dan pascasalin, serta bayi baru lahir hingga usia 5 tahun.
Tim itu akan memberikan edukasi, konseling dan fasilitas bantuan kepada keluarga-keluarga yang berisiko, baik dari aspek intervensi spesifik di bidang Kesehatan maupun intervensi sensitive yang melibatkan lintas sektor .
Menurut Indra, kegiatan itu menjadi bagian dan kesempatan dari penguatan praktek baik di Kel. Jatipulo Kec. Palmerah yang merupakan salah satu lokus kelurahan stunting, antara lain melalui:
1. Pemeriksaan Kesehatan dan konfirmasi baduta stunting, baduta weigt faltering ( hambatan kenaikan BB ) oleh tim dokter spesialis anak FK Univ. Trisakti,
2. Pemeriksaan ibu hamil kurang energi & anemia oleh Ikatan bidan Indonesia
3. Pemberian makanan tambahan (PMT) tinggi protein hewani bagi balita stunting dan bumil KEK /anemia yang difasilitasi oleh Forum Kader Posyandu Indonesia dan Inisiatif Zakat Indonesia.
4. Pembekalan Tim Pendamping Keluarga dan Guru PAUD oleh Ketua TP PKK Kota Adm. Jakarta Barat, dokter spesialis gizi klinik dan persatuan ahli gizi Jakarta Barat.
5. Serta kegiatan kolaborasi UKPD terkait .
“Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut berkesinambungan dan dapat menjadi contoh bagi wilayah lokus kelurahan lain. Sehingga mampu menjadi daya ungkit dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Jakarta Barat menuju tercapainya target 14 persen di 2024,” ungkapnya.
Sumber Foto: Istimewa