:
Oleh G. Suranto, Senin, 20 Februari 2023 | 18:56 WIB - Redaktur: Untung S - 193
Jakarta, InfoPublik - Program Kampus Mengajar sudah memasuki angkatan kelima sejak diluncurkan 2020 lalu. Hingga saat ini, program Kampus Mengajar memberikan banyak manfaat khususnya terkait pengembangan kompetensi, keterampilan, dan mengasah kepedulian mahasiswa guna membantu satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) dalam upaya pemulihan pembelajaran. Tak heran, jika animo peserta maupun satuan pendidikan sasaran kian positif dan meningkat terus menerus.
Merujuk data Kemendikbudristek, dampak pelaksanaan program Kampus Mengajar bagi peningkatan literasi dan numerasi di sekolah menujukkan capaian positif. Melalui pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum Kelas, diketahui bahwa pembelajaran selama tiga bulan melalui program Kampus Mengajar angkatan ketiga setara dengan pembelajaran literasi selama 3,6 bulan untuk SD kelas 5 dan 4,2 bulan untuk SMP kelas 8. Sedangkan untuk pembelajaran numerasi setara dengan 14,8 bulan untuk SD kelas 5 dan 10,8 bulan untuk SMP kelas 8.
Oleh karena itu, jumlah peserta program di Gorontalo terus meningkat pada setiap angkatannya. Mahasiswa yang menjadi peserta untuk angkatan 3 berjumlah 31, angkatan 4 berjumlah 36, dan angkatan 5 berjumlah 101. Sedangkan dosen pembimbing lapangan (DPL) yang terlibat pada angkatan 3 berjumlah 8, angkatan 4 berjumlah 7, dan angkatan 5 berjumlah 13.
Hal itu sejalan dengan tujuan dari KM dan juga sama dengan yang dikatakan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto.
Aswin dalam Pelepasan Kampus Mengajar Angkatan 5 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Gorontalo, di Kota Gorontalo, Jumat (17/2) lalu mengatakan target akhir dari program Kampus Mengajar adalah agar mahasiswa bisa memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kompetensi literasi dan numerasi pada siswa sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Selain itu, program ini juga diharapkan memberi pembelajaran bermakna bagi mahasiswa, yang tidak didapat dari ruang kuliah,” ujar Aswin, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Kepala BPMP Provinsi Gorontalo, Rudi Syaifullah dalam laporannya menyampaikan bahwa Peserta Kampus Merdeka angkatan kelima di Gorontalo ada 101 mahasiswa dari berbagai program studi maupun Perguruan Tinggi. Mahasiswa akan menyebar ke Kabupaten Bone Bolango sebanyak 29 orang, ke Kota Gorontalo sebanyak 50 orang, Kabupaten Gorontalo ada 10 orang, Kabupaten Gorontalo Utara ada lima orang, Kabupaten Boalemo ada empat orang, serta Kabupaten Pohuwato ada tiga orang.
“Para mahasiswa tersebut berasal dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Ichsan Gorontalo, Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Universitas Bina Taruna Gorontalo, Universitas Ichsan Gorontalo, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Nahdatul Ulama Gorontalo, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Negeri Gorontalo,” jelasnya.
Salah satu perwakilan peserta Kampus Mengajar angkatan keempat, Siti Masitah Ali dari Universitas Negeri Gorontalo mengungkapkan sekilas hasil observasi yang ia lakukan sebelum melakukan pendampingan mengajar. Saat awal dia datang ke sekolah, literasi dan numerasi para siswa di sekolah masih rendah. “Program yang saya tawarkan bersama kawan-kawan adalah calistung dan membaca,” ungkap mahasiswa jurusan Pendidikan Sekolah Dasar ini.
Siti Masitah bersyukur karena terobosan kegiatan yang ia tawarkan guna meningkatkan literasi dan numerasi disambut positif di sekolah penempatan.
Berikutnya, Sri Yolanda Hasan mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 5 dari Universitas Bina Mandiri Gorontalo yang mengungkapkan motivasinya mengikuti program ini. “Supaya saat lulus nanti saya sudah dapat pengalaman untuk mengajar makanya saya ingin ikuti ini,” ujarnya mahasiswa Prodi Manajemen, semester 4 ini.
“Saya dengan teman yang bertugas di sekolah yang sama sudah membahas untuk mengadakan tempat pojok bacaan untuk anak karena saat pembekalan kami akan diberikan (bantuan) buku dari panitia,” jelasnya menceritakan kegiatan yang akan ia lakukan bersama teman-temannya di sekolah SDN 99 Kota Gorontalo.
Salah satu perwakilan kepala sekolah yang hadir yaitu Zenab Moka, Kepala Sekolah SDN 99 Kota Gorontalo mengaku senang karena sekolahnya terpilih untuk menjadi sekolah sasaran tahun ini. “Ini adalah kali pertama sekolah kami kedatangan mahasiswa Kampus Mengajar dengan begitu mahasiswa bisa membantu guru dan anak-anak sehingga lebih semangat belajar,” ucapnya yang menyambut gembira kehadiran mahasiswa peserta Kampus Mengajar.
“Kami harap mahasiswa bisa beradaptasi dengan baik dan menjadikan pengalaman mendampingi guru-guru kami mengajar ini untuk mengasah keterampilan mahasiswa,” katanya seraya berharap antara mahasiswa dan guru bisa terjalin kolaborasi mengajar yang baik untuk menunjang proses pembelajaran di kelas.
Turut hadir dalam kesempatan ini yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, Perwakilan Perguruan Tinggi (PT), Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mahasiswa-Mahasiswa Kampus Mengajar 5, staf BPMP Provinsi Gorontalo dan staf Direktorat PMPK Kemendikbudristek.
Sumber Foto: Kemendikbudristek