Menteri LHK: 5,29 Juta Wisatawan Kunjungi Kawasan Konservasi selama 2022

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 13 Januari 2023 | 16:39 WIB - Redaktur: Untung S - 168


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat total 5,29 juta orang wisatawan, yang terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara, melakukan kunjungan wisata alam ke kawasan konservasi sepanjang 2022.

"Kondisi iti lebih tinggi atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan data pada tahun 2021, dimana kunjungan wisatawan domestik 2,9 juta dan wisatawan mancanegara 12 ribu," ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik di Jakarta, pada Jumat (13/1/2023).

Menteri LHK mengatakan, jumlah kunjungan wisata alam tersebut telah menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan masuk obyek wisata alam sebesar Rp96,7 miliar pada 2022 dan sebesar Rp34,2 miliar pada 2021.

Jumlah kunjungan diprediksi akan terus meningkat dimasa mendatang, seiring dengan pengembangan obyek wisata alam, serta penerapan teknologi informasi sebagai media pemasaran atau promosi serta kemudahan pelayanan melalui sistem E-Ticketing.

"Sistem itu juga sebagai upaya untuk penerapan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung, yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung daya tampung kawasan konservasi untuk menjaga aspek konservasi alam," jelas dia,

Selain memberikan kontribusi berupa PNBP, lanjut Menteri Siti, pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam juga memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada masyarakat.

Dari sisi serapan tenaga kerja, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah memberikan lapangan kerja untuk setidaknya 4.000 orang.

“Disamping itu, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sebagai penyedia jasa makanan dan minuman, pemandu wisata dan penyedia cinderamata,” kata Menteri Siti.

Lebih lanjut Menteri LHK mengatakan, hingga Desember 2022, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata alam di kawasan konservasi meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sebagai contoh, pada kurun waktu 2021 dan 2022 di Taman Nasional Rinjani terdapat peningkatan pelaku wisata alam yaitu tour operator yang melakukan usahanya meningkat dari 70 menjadi 109, guide meningkat dari 794 menjadi 3.907, porter dari 1.841 menjadi 11.577,” jelas dia.

Menurut Menteri Siti, karakteristik kawasan konservasi yang unik dan khas dari sisi lansekap dan ekosistemnya, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial budaya serta kearian lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi menjadi obyek dan daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung dan melakukan aktivitas wisata alam.

“Sebanyak 2.612 Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam berupa lansekap, air terjun, gua, laut atau pantai, danau, gunung, dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas wisata alam yang bisa dilakukan antara lain berkemah, menyelam, snorkling, panjat tebing, mendaki (hiking), menikmati keindahan alam, mengamati hidupan liar, selusur gua (caving) dan lain sebagainya,” pungkas Menteri Siti.

Foto: Biro Humas KLHK