Ritual Tarian hingga Menu Bakar Batu Iringi Peresmian Saliyap Kampung Mekari

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 29 Oktober 2022 | 09:00 WIB - Redaktur: Untung S - 208


Sentani, InfoPublik Momentum Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke Enam (KMAN VI) disabut meriah dengan berbagai gelaran acara adat dan pameran produk masyarakat di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Salah satunya adalah acara peresmian balai adat, atau dalam bahasa setempat disebut Saliyap, Kampung Mekari, di Distrik Kemtuk.

Saliyap yang diresmikan langsung oleh Ketua Umum Panitia KMAN VI yang juga Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, di hadiri pengurus dan anggota Dewan Adat Suku, para Ondoafi (ketua suku), masyarakat adat dan tamu undangan.

Sedangkan prosesinya dimulai dari penjemputan Bupati Jayapura dengan iringan tarian adat, pemasangan noken (tas rajutan akar pohon) adat, dan mengantarkan tamu undangan masuk ke dalam rumah adat.

Setelah Bupati Mathius melakukan pengguntingan pita papan nama, acara dilanjutkan dengan ritual bakar obor oleh Deguena atau ondoafi, pengusiran setan, doa pentabisan dan ditutup dengan makan bersama dengan menu Bakar Batu atau memasak bersama satu kampung dengan memasak menggunakan batu, yang sudah disiapkan masyarakat adat Meikari.

Ondofolo Kampung Mekari, Marthen Samon mengatakan, peresmian Kampung Adat ini menandakan bahwa masyarakat adat kampung Mamei, khususnya Mekari, masih memiliki struktur lengkap, seperti marga turun temurun, termasuk seksi-seksinya.

“Hari ini oleh bapak Bupati resmikan Saliyap. Merupakan suatu kebanggan sekaligus apresiasi dan terimakasih kami kepada bapak Bupati yang sangat peduli kepada masyarakat adat,” ujar Ondofolo Kampung Mekari.

Sedangkan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, menambahkan, peresmian itu digelar masih dalam suasana kemeriahan peringatan sembilan tahun kebangkitan adat Papua pada 24 Oktober 2022 lalu

Untuk itu, semangat kebangkitan masyarakat adat yang murni tumbuh dari masyarakat adat kabupaten jayapura harus terus digelorakan dan dilestarikan dalam menata masa depan masyarakat adat di kampung, khusus kampung Mamei Distrik Kemtuk.

“Dengan kita merayakan kebangkitan adat ke Sembilan tahun, tepatnya 24 Oktober, dan juga Kongres Masyarakat Adat Seluruh Indonesia yang sementara sedang berlangsung di wilayah adat Tabi, dalam semangat itulah kita terus ada dan tetap ada, sebagaimana saat ini Balai adat Kampung Meikari diresmikan,” jelas Mathius.

Dia juga mengatakan, dengan diresmikannya Saliyap Kampung Mekari ini, masyarakat adat sejatinya perlu mengucap syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan kekuatan bagi masyarakat adat kembali bangkit untuk menjaga dan terus menguatkan adat istiadat sebagai simbol kebangkitan.

Foto: MC KMAN VI