Antisipasi Musim Penghujan, Pj Gubernur DKI Tinjau Rumah Pompa Waduk Pluit

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 20 Oktober 2022 | 08:20 WIB - Redaktur: Untung S - 258


Jakarta, InfoPublik - Sebagai upaya gerak cepat antisipasi musim penghujan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono beserta jajaran didampingi Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi meninjau kondisi rumah pompa Waduk Pluit Sisi Timur, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022).

Tujuan kedatangan itu juga untuk merespon langsung hasil perbincangan sebelumnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di sekitar rumah pompa tersebut.

"Pertama, ini (respon kita) dari hasil diskusi dengan Pak Menteri PUPR (Basuki), terkait NCICD, lalu memastikan pompa. Tadi ada bantuan pompa dari Jepang (JICA), yang gunanya untuk menambah debit (air) untuk dibuang ke laut. Lalu kita ingin semua instalasi pompa berjalan, sudah ada 10 pompa di sana," ujar Pj Gubernur Heru, seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Di samping itu, Pj Gubernur Heru juga mengatakan jika masih ada beberapa tugas yang harus dibereskan terkait pengelolaan tata air di Jakarta, terutama dari masukan dan saran Kementerian PUPR.

"Ada beberapa tugas yang perlu dibereskan yang diminta oleh Menteri PUPR, dan itu sedang kita bahas juga. Nanti ini kita juga bicarakan sama  KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan bicara juga dengan Kementerian Perhubungan, terkait dengan aktivitas kapal di pelabuhan. Berikutnya NCICD Sunda Kelapa, yang rencana induk pelabuhannya adalah kewajiban Pelindo. Nanti kita diskusikan untuk mempercepat rencana induk pelabuhannya," tambah Pj Gubernur Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas SDA (Sumber Daya Air) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan bahwa sejauh ini program NCICD masih terus berjalan untuk meminimalisir potensi kenaikan permukaan air laut. Ia menjelaskan selain fokus di kawasan Pluit, pada tahun ini juga akan menyelesaikan hingga kawasan Muara Angke.

"NCICD itu terus jalan, itu kewenangan dari PUPR sepanjang 11 kilometer, serta bagian kita yang dari provinsi sepanjang 22 kilometer. Semuanya sedang berjalan, jadi fokusnya di daerah Pluit tadi. Tahun ini kita juga fokuskan ke Muara Angke, mungkin sampai 2026 menyelesaikan NCICD," pungkas Kadis SDA Yusmada.

Perlu diketahui, Waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air sekitar 3,29 juta meter kubik (m3) dan dilengkapi dengan Pompa berkapasitas 49 m3 per detik. Terdapat 10 (sepuluh) pompa di Waduk Pluit yaitu:

- 3 (Tiga) Pompa Pluit Timur (P1)

Kapasitas: 3x5 m3/detik = 15 m3/detik o 4 (Empat) Pompa Pluit Tengah (P2)

Kapasitas: 4x4 m3/detik = 16 m3/detik

- 3 (Tiga) Pompa Pluit Barat (P3)

Kapasitas: 3x6 m3/detik = 18 m3/detik

Selain itu, Waduk Pluit memiliki Catchment Area sebesar 2.400 Ha yang menjadi tampungan dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng); Anak Kali Ciliwung (Kali Besar); dan saluran drainase sekitarnya.

Sebagai antisipasi banjir, Dinas SDA juga berupaya melakukan kegiatan pengerukan atau pengurasan saluran/ kali/ waduk melalui kegiatan Gerebek Lumpur di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Waduk Pluit.  Pekerjaan Pengerukan Waduk Pluit dimulai pada 4 Januari 2022 dengan volume rencana 46.500,00 m3. Pengerukan menggunakan 5 unit Excavator.

Hingga tanggal 13 Oktober 2022, telah dilakukan pekerjaan pengerukan sebanyak 24.123,20 m3 dengan progress 51,88 persen.

Sumber Foto: PPID DKI Jakarta