:
Jakarta, InfoPublik - Wujud nyata dari transformasi sistem ketahanan kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mendorong dan memberi dukungan pelaku industri dalam negeri untuk terus berinovasi serta berkontribusi pada sistem kesehatan di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan beberapa hal yang harus dikuatkan yakni turut menjadikan produk-produk dalam negeri bisa menjadi prioritas di dalam penggunaan pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Juga dapat bersaing dengan produk luar negeri. Kami juga akan coba sederhanakan beberapa peraturan yang ada,” kata Wamenkes Dante saat mengunjungi salah satu pabrik pembuatan alat kesehatan PT Fyrom International di Bekasi Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).
Ia menlanjutkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menumbuhkan industri dalam negeri di bidang kesehatan itu sangat serius dan tengah melakukan kolaborasi di beberapa tempat lainnya.
Kolaborasi ini nantinya, kata Wenkes Dante akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes terkait peyeserhanaan sistem birokrasi sehingga produk-produk dapat diproduksi secara maksimal.
Wamen Dante juga menyebutkan, pentingnya membangun kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti halnya universitas, pelaku bisnis, dan pemerintah harus saling bekerja sama untuk dapat menyeimbangkan ekosistem tersebut.
Kolaborasi itu dapat menciptakan peluang-peluang untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan di Indonesia. Ia pun berharap karya PT Fyrom International tidak berhenti sampai di sini.
“Ini merupakan bagian dari produk anak negeri yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, sehingga dapat berkontribusi maksimal untuk memberikan pelayanan terhadap sistem kesehatan di Indonesia,” kata Wamenkes Dante.
CEO PT Fyrom International Ole Mulyadi menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menciptakan satu alat untuk membuka paru-paru bayi (resusitasi) yang hanya ada satu di dunia dan telah lolos uji profesi maupun Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.
“Alat ini sudah tersebar di lebih dari 500 puskesmas hingga ke rumah sakit tipe A di 30 provinsi di Indonesia,” kata Ole.
Selain itu, pihak PT Fyrom International juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah untuk bisa melakukan penyederhanaan peraturan sehingga dapat melakukan ekspor atas alat kesehatan buatan anak bangsa.
Foto: Kemenkes