:
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 7 Juni 2022 | 13:02 WIB - Redaktur: Untung S - 487
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pameran offline dan virtual dan forum dialog bertema lingkungan di acara bertajuk “Indonesia Climate Change Expo & Forum 2022” dalam rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2022.
Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi, Winarni Monoarfa, mewakili Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, mengatakan acara itu merepresentasikan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan fokus perhatian utama pada pembangunan lingkungan hidup.
“Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan harus selalu diikuti dengan upaya menjaga aspek lingkungan. Ditegaskan pula untuk terus menerus dilakukan upaya pemulihan lingkungan sambil kita terus melakukan penataan keadilan akses sumberdaya lahan bagi masyarakat luas,” ujar Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi dalam pembukaan “Indonesia Climate Change Expo & Forum 2022” di Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta, pada Senin (6/6/2022).
Acara itu juga mengjadirkan Seminar 50 Tahun Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang menghadirkan narasumber Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja, Guru Besar IPB University Prof. Hadi S. Alikodra, dan Direktur Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Drasospolino, serta dimoderatori oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Evaluasi Kebijakan Kerjasama Luar Negeri Arief Yuwono.
Lebih lanjut Winarni menjelaskan, pemerintah juga telah mengatur hak atas akses sumberdaya alam dan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat secara nasional dalam berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Upaya pemulihan lingkungan dan pengaturan akses sumberdaya alam tersebut merupakan bagian dari proses penyempurnaan berbagai kebijakan dalam pelestarian lingkungan di Indonesia.
“Berbagai langkah korektif atas kebijakan-kebijakan masa lalu dalam belasan hingga puluhan tahun sedang terus kita sempurnakan,” imbuhnya.
Kebijakan pemerintah terkait lingkungan juga mencakup pengendalian perubahan iklim, yang di ditegaskan dengan komitmen Dokumen Updated NDC dan dokumen Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050).
Dokumen LTS-LCCR merupakan dokumen informasi yang berfungsi sebagai pedoman dalam implementasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta komitmen NDC lima-tahunan selanjutnya.
“Di tengah ketidakpastian janji negara-negara maju untuk menyalurkan pembiayaan membantu negara berkembang dalam menangani perubahan iklim, pemerintah Indonesia terus bergerak nyata memperkuat kebijakan pengendalian perubahan iklim dalam negeri secara detail, untuk menjaga kepentingan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai target Nasional,” jelasnya.
Langkah tersebut diikuti oleh dirilisnya regulasi sektor Hutan dan Penggunaan Lahan lainnya atau Forest and Other Land Use (FOLU), berupaKeputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 168 Tahun 2022 tentang FOLU Net Sink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim yang ditetapkan pada 24 Februari 2022, sebagai tindak lanjut Perpres 98 Tahun 2021.
“Upaya dan capaian Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim sangat penting untuk bisa dimengerti secara mudah oleh masyarakat melalui langkah strategis segenap pemangku kepentingan nasional dan mitra kerja baik dalam dan luar negeri,” pungkasnya.
Foto: Biro Humas KLHK