Presiden: Pendidikan dapat Memerdekakan Kehidupan Manusia

:


Oleh Tri Antoro, Minggu, 2 Mei 2021 | 18:34 WIB - Redaktur: Untung S - 469


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo memaknai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebagai pengingat semangat Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang memerdekakan kehidupan manusia. Sehingga, setiap anak bangsa memiliki hak yang sama dalam memilih hal yang diminatinya.

"Kita semuanya harus ingat semangat Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan harus memerdekakan kehidupan," ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual yang ditayangkan oleh Kemdikbud TV, Minggu(2/5/2021).

Menurut dia, setiap anak bangsa dapat secara merdeka menjadi apa pun yang diinginkan melalui jalur pendidikan yang ditempuhnya. Dengan begitu, individu tersebut dapat mengeksplorasi setiap ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui institusi pendidikan secara optimal.

"Semua orang boleh menjadi apa saja yang penting perlu digaris bawahi itu  juga menghormati kemerdekaan orang lain," katanya.

Betapa pentingnya sektor pendidikan bagi bangsa Indonesia, lanjut dia, pemerintah tetap berkomitmen dalam menyelenggarakan kegiatan mengajar secara optimal di masa mewabahnya virus global COVID-19. Melalui kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui medium digital yang sudah digelar dalam beberapa waktu lalu.

Kebijakan di atas ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk adaptasi terhadap merebaknya virus COVID-19 termasuk di tanah air. Sehingga, proses belajar mengajar yang dilakukan oleh institusi pendidikan dapat tetap diselenggarakan di masa pandemi.

"Cara-cara lama penyelenggaraan pendidikan tidak bisa jalan di era pandemi ini. Perlu cara-cara baru melalui digital ini, karena kita harus cepat adaptasi," imbuhnya. 

Dengan penyelenggaraan kebijakan di atas, pemerintah memastikan, bahwa pendidikan yang memerdekakan manusia dapat terus dilakukan oleh institusi pendidikan di tengah masa pandemi saat ini. Harapannya, target pembangunan manusia tanah air yang telah ditetapkan dapat diwujudkan segera.

"Berharap cita-cita untuk mencapai Sumber Daya Manusia (SDM) unggul itu tidak berhenti. Agar pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar dirasakan oleh rakyat kita," tuturnya.

Kemudian, pemerintah saat ini tengah melakukan serangkaian upaya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas. Pertimbangannya, hal ini akan dilakukan setelah para guru dan tenaga pendidik di vaksinasi.

Secara khusus, Presiden menginstruksikan kepada instansi pemerintah terkait berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan vaksinasi kepada para guru dan tenaga pendidik. Berikan keduanya, sebagai prioritas mendapatkan vaksin COVID-19 terlebih dahulu di berbagai wilayah.

Dengan tujuan utamanya adalah, kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat segera dilakukan pada pertengahan tahun ini. Dan peserta didik dapat terlindungi Ndari ancaman virus berbahaya COVID-19.

"Vaksinasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan ini sudah mulai bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Agar para pelajar ini terlindungi dan juga anak-anak kita bisa terlindungi," pungkasnya.