:
Oleh G. Suranto, Senin, 6 Januari 2020 | 15:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 462
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meninjau Sekolah Dasar Negeri Cirimekar 02, Cibinong yang roboh, dan memberikan bantuan berupa 100 paket sekolah, yaitu school kit, seragam sekolah, seragam pramuka, alat tulis dan lain-lain.
“Pertama saya ingin ucapkan turut berduka cita karena bencana yang menimpa SD Negeri ini, dan tadi saya melihat ibu-ibu guru luar biasa, dan ketemu adik-adik/siswa, semuanya ceria, mareka masih giat belajar, walaupun di bawah tenda,” kata Nadiem saat meninjau SDN Cirimekar 02 Cibinong, di Bogor, Senin (6/1).
Disebutkan, terkait dengan beberapa program bantuan yang dilakukan Kemendikbud, pihaknya berkoordinasi terus dengan beberapa pihak, baik pemerintah provinsi, dan juga pemerintah pusat, untuk penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir maupun juga badai, hujan yang terjadi sekarang ini.
Satu hal lagi yang juga cukup penting, pihaknya juga sudah berencana, dan akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru-guru yang terdampak banjir, dan hujan dan badai ini. “Diberikan selama tiga bulan,” terangnya.
Menurutnya, kesejahteraan guru itu sangat penting, dan pada saat ini masa transisi yang sangat sulit. “Untuk membantu orang tua, membantu anaknya beradaptasi terhadap bencana ini, maka kami memberikan tunjangan ekstra bagi para guru-guru,” terangnya.
Sementara itu, terkait rehabilitasi sekolah juga, pihaknya akan berkoordinasi dengan melibatkan Pemda, BNPB, dan Kementerian PUPR. “Semoga hal-hal seperti ini bisa ditangani lebih cepat lagi ke depannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada lumayan banyak sekolah yang terdampak, tapi tidak hanya terdampak banjir saja, tapi ada yang terdampak hal-hal yang berbeda. “Ini sebenarnya yang terdampak bukan karena banjir, tapi ini terdampak karena hujan lebat dan menggoncangkan struktur fondasinya. Jadi belum terdata jumlah total sekolah yang terdampak,” imbuhnya.
“Sebenarnya, saya mengunjungi sekolah ini, lebih penting bukan saya mengunjungi, tapi yang lebih penting adalah bantuannya nyampe. Jadi kami selama ini berhari-berhari berkoordinasi agar bantuannya tepat, dan cepat tiba. Jadi selama akhir pekan, saya malah fokus kepada penyaluran bantuannya, dan yang lebih penting alat-alatnya sampai atau datang,” ungkapnya.