TKD PNS DKI Diberikan Berdasarkan Kinerja

:


Oleh G. Suranto, Senin, 25 September 2017 | 15:56 WIB - Redaktur: Juli - 161


Jakarta, InfoPublik – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sebaiknya skema penghitungan tunjangan kinerja daerah (TKD) Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta tetap diberikan berdasarkan kinerjanya.

“Saya lebih suka memberikan gaji mereka yang cukup untuk kehidupan mereka, daripada gajinya minim, tapi korupsinya besar,” kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/9).

Disebutkan, hal itu bersamaan dengan sistem yang diterapkan dengan menggunakan electronic budgeting, cashless, electronic planning, sampai pengadaan barang dan jasa menggunakan e-katalog.

Menurutnya, tujuannya adalah meminimalisir korupsi, kalau gaji PNS cukup. “Kalau dia macam-macam, misalnya dia korupsi ataupun dia ogah-ogahan dalam bekerja, enak pinaltinya, sanksinya enak. Mulai dari sanksi yang paling ringan yaitu tidak memberikan TKD 3 bulan sampai tidak memberikan TKD selama satu tahun,” paparnya.

Selain itu, kata dia, juga tidak naik pangkat, sampai dengan dipecat, sesuai dengan tingkat pelanggarannnya. “Kenapa, karena mereka sudah dikontrak, ada komitmen seperti itu, kita bisa mengevalusi,” tandasnya.

Ia menambahkan, belum ada wacana untuk turunkan TKD. Justru pihaknya mengajukan pegawai yang bekerja dengan tingkat risiko yang sangat tinggi itu diberikan tambahan. Contohnya pemadam kebakaran, karena taruhannya nyawa.

“Mereka bukan hanya memadamkan kebakaran, tetapi juga penyelamatan. Ada orang di atas tower mau bunuh diri sampai menangkap ular, terjadi lho sampai memindahkan sarang tawon di atas. Bayangkan ini misalnya terjadi,” paparnya.

Makanya dilihat mana yang risiko kerjanya tertinggi itu harus juga dikasih insentif. Berbeda dengan mereka yang berada di kantor, misalnya staf, adminitrasi, PTSP. Tidak berkaitan dengan nyawa dia, tapi yang berkaitan dengan nyawa mereka diberikan TKD atau insentif. Dengan cara seperti itu maka sistem penggajian PNS fair.

“Mereka yang kerjanya luar biasa, kencang, gitu kan ya, bagus dan setiap hari dia lapor itu mendapatkan TKD maksimal. Tapi mereka yang lambat, lelet, tidak punya tanggung jawab, otomatis TKD nya bisa turun,” ungkapnya.