BPPT Terapkan Dua Teknologi Ini Untuk Ketersediaan Air Bersih

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 22 Maret 2017 | 23:30 WIB - Redaktur: Juli - 443


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya terus mengembangkan berbagai teknologi untuk memberikan solusi mengatasi permasalahan ketersediaan dan akses air minum yang bersih dan layak di Indonesia.

"BPPT antara lain akan menerapkan Teknologi Biofiltrasi dan Ultrafiltrasi untuk solusi mengatasi permasalahan ketersediaan air minum yang layak dan bersih di Indonesia," kata Direktur Pusat Teknologi Lingkungan (PTL BPPT) Rudi Nugroho menyoroti Peringatan Hari Air Sedunia 2017, di Jakarta, Rabu (22/3).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji teknologi tersebut, yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasinya. Kedua teknologi yang dihasilkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan BPPT tersebut diyakini dapat meningkatkan kualitas air baku yang tercemar limbah domestik, untuk selanjutnya diolah menjadi air siap minum.

"Permasalahan yang sering dijumpai di lingkungan adalah kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat. Bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk diminum," ungkapnya.

Rudi melanjutkan, target akses 100 persen terhadap sumber air minum yang aman merupakan tantangan bagi jajarannya untuk terus menghadirkan inovasi teknologi sebagai solusi. Kendala utama yang dihadapi adalah kualitas air baku yang semakin menurun karena beban pencemaran yang semakin tinggi.

“Secara jumlah, sering kali kita menghadapi kekurangan air baku terutama pada musim kemarau, sementara di musim hujan kita menghadapi masalah banjir,” ujarnya.

Ia juga menjabarkan, bahwa BPPT terus mengembangkan berbagai teknologi untuk memberikan solusi peningkatan akses air minum. Selain teknologi Biofitrasi dan Ultrafiltrasi untuk perbaikan kualitas air baku PDAM, BPPT juga mengkaji terap teknologi online monitroring untuk pengendalian pencemaran air baku, teknologi daur ulang air limbah untuk substitusi kebutuhan air bersih, serta teknologi pengolahan air gambut maupun air payau/asin untuk masyarakat terpencil serta daerah perbatasan. 

Pihaknya berharap terjalin sinergi dengan berbagai lintas terkait agar ketersediaan air bersih dapat terus dijaga. 

“Peringatan Hari Air Dunia ini, harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkomitmen menjaga air dan lingkungan di Indonesia tetap bersih,” pungkasnya.