Minim Informasi, Sosialisasi Beasiswa LPDP di Daerah 3T Perlu Dioptimalkan

:


Oleh lsma, Selasa, 21 Maret 2017 | 13:42 WIB - Redaktur: Juli - 538


Sukadana, InfoPublik - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengeluarkan kebijakan Beasiswa Afirmasi, dimana 30 persen kuota beasiswa setiap tahunnya diperuntukkan bagi warga di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T). Namun, di daerah yang termasuk 3T tersebut, informasi mengenai program beasiswa LPDP masih sangat minim.

"Belum, belum ada informasi tentang program beasiswa (LPDP) itu," kata Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Kayong Utara Lahwan, di Sukadana, Senin (20/3).

Ia mengakui, program beasiswa tersebut hingga saat ini belum tersosialisasikan, sehingga program yang tepat untuk daerah 3T ini informasinya terhambat.

"Seharusnya ada sosialisasi yang optimal, agar masyarakat di daerah bisa mengetahui program itu (beasiswa LPDP)," tegas Lahwan.

Hal senada disampaikan oleh Yunita selaku Plt. Kasubbag Sosial Kabupaten Kayong Utara. Menurut Yunita, dirinya belum mengetahui program beasiswa yang merupakan kebijakan dari pemerintah pusat itu.

"Kalau saya memang belum mengetahui informasi tentang beasiswa LPDP itu, mungkin harus ada sosialisasi yang mendalam dari Pemerintah Pusat terkait dengan beasiswa LPDP khususnya untuk daerah 3T," kata Yunita saat ditemui di Kantor Pemkab Kayong Utara, Senin (20/3).

Namun demikian, lanjut Yunita, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara sendiri memiliki program 10 Sarjana per Desa. Dalam program ini, pemerintah kabupaten memberikan beasiswa bagi lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Jadi setiap desa diberikan 10 beasiswa bagi siswa/siswi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sudah banyak yang dikuliahkan Pemkab ke berbagai Universitas, termasuk disekolahkan ke Universitas di luar Kalbar," jelas Yunita.

Sebagai informasi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyatakan bahwa sebanyak 30 persen kuota beasiswa setiap tahunnya diperuntukkan bagi warga di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T). 

Seleksi bagi masyarakat yang berada dari daerah 3T. Berbeda dengan masyarakat dari daerah lainnya. Misalnya untuk kemampuan Bahasa Inggris untuk beasiswa luar negeri yakni TOEFL 550 atau IELTS 6,5, maka untuk masyarakat dari daerah 3T nilai untuk TOEFL atau IELTS bisa dibawahnya.

Selain persyaratan yang rendah, pembekalan yang diberikan juga lebih lama, ada yang enam bulan dan ada juga setahun. Mereka mendapatkan pelatihan Bahasa Inggris. Sehingga, penerima beasiswa 3T tersebut bisa diterima di universitas di luar negeri dan mampu mengikuti kuliah dengan baik.

Untuk tahun ini, seleksi dilakukan di dua tahap yakni Mei untuk beasiswa dalam negeri dan September untuk beasiswa luar negeri.

Diharapkan agar para pencari beasiswa LPDP memiliki motivasi menuntut ilmu untuk kepentingan bangsa dan negara, karena dana yang digunakan untuk beasiswa berasal dari pajak masyarakat.