Tiga Pilar Terbitkan Buku 99 Kiat Sukses Bekerja di Korea

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 21 Maret 2017 | 11:34 WIB - Redaktur: Juli - 800


Jakarta, InfoPublik - Tiga pilar yakni diplomat, akademisi dan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan turut urun rembug memberikan perhatian terhadap TKI, mereka menerbitkan buku  berjudul 99 Kiat Sukses Bekerja di Korea.

Sebagai tanda buku itu mempunyai validitas yang tinggi, jajaran BNP2TKI, Direktur Jenderal Employment Permit System di Jakarta Jong Byun-Hyun, kalangan perbankan, perusahaan asuransi dan diplomat Korea Selatan untuk Indonesia menghadiri peluncuran tersebut.

Selain itu 28 calon TKI Korea Selatan, dan 39 peserta juga menghadiri acara tersebut yang berlangsung di gedung KITCC, Ciracas, Jakarta-Timur, Senin (20/3).

Keterangan BNP2TKI menyebutkan, didalam buku tersebut diantaranya dijelaskan lima hal wajib yang harus diikuti calon TKI yaitu, mempunyai dokumen asli dan lengkap, mempersiapkan diri secara matang, menaati peraturan, kerja rajin dan siap berwiraswasta.

Selain itu ada lima hal yang tidak boleh dilakukan yaitu menggunakan calo, berfoya-foya, lupa istirahat, merusak citra Indonesia dan menjadi TKI illegal.

“Buku ini lahir karena saya seringnya memperoleh pengaduan dari para TKI. Ada yang mengalami kecelakaan kerja, hidup berfoya-foya dan macam-macam lagi. Pengaduan itu berasal dari seluruh Korea. Biasanya saya menemui para TKI tiap Sabtu-Minggu," kata Aji Surya Konselor Minister pada Kedutaan Besar RI di Seoul Korea Selatan.

Aji Surya, yang salah satu tugasnya melindungi TKI, kemudian menghubungi Suray yang mengajar TKI di Universitas Terbuka Korea. Ketiga pilar tersebut kemudian bertemu setiap minggu, sampai akhirnya sepakat membuat buku yang  kalimatnya singkat, mudah dicerna, bergambar dan sarat informasi yang diperlukan bagi mereka yang ingin bekerja di Korea Selatan.

Menurut Aji Surya, buku ini dikerjakan mulai Maret – Desember tahun lalu. Topik yang dibahas mulai dari persiapan sampai kembali ke Tanah Air dan berwiraswasta.

Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengemukakan, sumber kunci sukses adalah mempelajari budaya, peraturan-peraturan kemudian berusaha (bekerja) dan berdoa. Sementara sukses itu mencakup sukses spiritual, keuangan, kesehatan, keluarga dan sosial.

Dalam kesempatan tersebut Agusdin Subiantoro juga menyerahkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) secara simbolis kepada dua calon TKI, Akhmad Fauzi dan Andri Marwanto yang akan bertolak ke Korea, Senin malam. Pemberian secara simbolis itu menunjukkan berlakunya kembali KTKLN setelah sebelumnya pemerintah menerapkan E-KTKLN.

KTKLN diberlakukan lagi setelah Mahkamah Konstitusi menerima uji materi dengan dalih UU No 39 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan masih berlaku. Pemberian KTKLN ini selain untuk TKI berdasarkan program G to G, juga P to P dan lain-lain. BP3TKI,  P4TKI, LP3TKI di seluruh Indonesia akan menerbitkannya.

Terkait ukuran sukses, Sestama BNP2TKI Hermono yang mewakili Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, menyatakan bila yang para tenaga kerja dapat meraih manfaat yang sebesar-besarnya dari budaya kerja, disiplin, loyalitas dan kejujuran. “Jangan sia-siakan masa kerja empat tahun sepuluh bulan di Korea.” ucap Hermono. 

Disebutkan perhatian para pihak yang begitu besar terhadap TKI disebabkan para TKI itu mengalami gegar budaya. Gaji sebesar  Rp14 juta hingga Rp30 juta per bulan membuat mereka konsumtif. Maka buku ini dibuat agar mereka bisa menjadi pengusaha di kemudian hari.