Sayur dan Buah Cegah Bayi Lahir Dengan Kelainan Bawaan

:


Oleh Putri, Selasa, 21 Maret 2017 | 06:52 WIB - Redaktur: Juli - 226


Jakarta, InfoPublik - Ahli Gizi Komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen mengungkapkan mengkonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah yang cukup pada masa kehamilan dapat mencegah bayi lahir dengan kelainan bawaan.

"Kebanyakan ibu saat hamil hanya memakan apa yang diinginkan bukan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Padahal asupan makanan yang baik seperti buah dan sayuran sangat dibutuhkan bagi perkembangan janin," katanya saat temu media di Jakarta, Senin (20/3).

Menurutnya, makanan yang tidak baik serta kurangnya asupan sayur dan buah bisa menyebabkan ibu hamil mengalami darah kental dengan usia kehamilan kurang dari 12 minggu sehingga dapat menyebabkan janin gagal tumbuh. 

"Makanan yang dibutuhkan pada masa kehamilan salah satunya omega 3 yang terdapat pada ikan. Ikan mengandung DHA yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan janin, lalu kuning telur, alpukat, dan lainnya," ungkapnya.

Selain itu kurangnya asupan sayur dan buah pada masa kehamilan juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah.

Menurut penelitian di Spanyol tahun 2004-2006 yang meliputi 787 bayi dengan menyebarkan kuesioner untuk ibu-ibu hamil dan apa yang dimakan, jawaban yang terbanyak hanya makan sayur. "Dengan makan sayur segar yang cukup, ada hubungannya dengan pengukuran tinggi dan berat badan bayi," kata dr Tan. 

Ketiga, setelah adanya penelitian di Mexico City dengan melibatkan ibu dari 101 anak kanker mata (retinoblastoma) dan 172 urusan kontrol, diketahui terjadi penurunan asupan sayur dan buah.

Hal ini lanjutnya, secara otomatis menurunkan juga folat, lutein dan zeaxanthin yang berhubungan dengan pembentukan DNA dan fungsi retinal juga dengan sporadic retinoblastoma. 

"Jadi jumlah sayur dan buah yang dimakan sangat mempengaruhi ibu hamil untuk risiko terjadinya retino blastoma pada kelahiran," katanya.

Masalah yang keempat adalah kelahiran prematur, yaitu kelahiran antara usia 22 minggu sampai di bawah 37 minggu. Seperti penelitian yang dilakukan di Norwegia dari 66000 perempuan di tahun 2002 - 2008 dengan catatan ibu bebas diabetes dan single baby (tidak kembar, ternyata diketahui bayi-bayi yang tidak lahir prematur, dari ibunya banyak mengkonsumsi sayur, buah dalam jumlah yang cukup dan ditambah ikan.

Lalu yang kelima adalah Patent Ductus Arteriosus (PDA), normalnya pada seorang bayi ketika masih di dalam perut antara arteri dan pembuluh darah balik menuju paru-paru memiliki pembuluh darah yang menyambung. Istilahnya darah kotor dan darah bersih berhubungan, dan ketika lahir salurannya harus langsung rapat. Sedangkan untuk bayi-bayi yang tidak rapat ini menjadi masalah.

Menurutnya, dari penelitian didapatkan bahwa ibunya kurang mengkonsumsi sayur dan buah pada masa kehamilan. Selain antioksidan, sayur dan buah juga memiliki efek anti peradangan pada pembuluh darah.

Hal ini menurutnya, berakibat pada naiknya prostaglandin, salah satu hormon yang dihasilkan manusia jika mengalami peradangan internal. Jika prostaglandin naik, maka akan menghambat penutupan ductus arteriosus.

"Dengan banyak penelitian di luar negeri, Indonesia tidak perlu mengalami hal-hal seperti itu. Karena Indonesia setiap jengkal tanahnya kaya dan setiap tetes air lautnya berlimpah ruah, minimal ada ikan teri yang mengandung banyak kalsium," pungkasnya