Barongsai jadi ajang terakhir TAFISA Games 2016

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 12 Oktober 2016 | 18:37 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 776


Jakarta, infopublik -  TAFISA Games 2016 ditutup hari Selasa malam (11/10). Mengakhiri rangkaian event olahraga dan permainan rekreasi dan tradisional bertaraf internasional ini adalah Kejuaraan Dunia Tari Liong dan Barongsai. Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari mempertandingkan empat kategori dan diikuti oleh 10 negara dan tujuh provinsi di Indonesia.

Di hari pertama kejuaraan mempertandingkan dua kategori, yaitu Tari Liong (Naga) di siang hari, dan Barongsai Timur (Peking sai atau Singa Peking) di malam harinya. Di dua kategori ini, tim dari Hong Kong sukses mengatasi peserta lainnya dan membawa pulang medali emas. Sementara tim-tim dari Indonesia dan Vietman berbagi medali-medali perak dan perunggu.

Lebih jelasnya, tim Hongkong Marga Guo meraih medali emas setelah memperoleh angka 9,03. Juara ke-2 menjadi milik Klub Ching Lung dari Bekasi dengan angka 8,92, sedangkan juara ke-3 adalah GKB Jawa Barat dengan angka 8,68. Selain ketiga juara, panitia juga memberikan apresiasi kepada peserta lain dan memberi gelar juara harapan dengan urutan sebagai berikut: Klub Singa Mas Cirebon dengan angka 8,47; Klub Naga Mulia Bakti  Jawa Tengah (7,80); Tjong Tek Bio Banten (7,57); dan The Magician Dragon & Lion Dance Bali dengan nilai 7,43.

Pertandingan Singa Peking diikuti oleh empat peserta dan juara 1 diraih oleh Marga Guo Hongkong dengan skor 8,81. Posisi ke-2 diraih oleh Klub Ren Yu Tang dari Vietnam dengan angka 8,76, dan medali perunggu menjadi hak Klub Long Wang dari Bandung dengan angka 7,36. Posisi ke-4 atau juara harapan menjadi milik Klub Mutiara Hoki Singa Selatan dari Provinsi Bangka Belitung yang berhasil mengoleksi nilai 6,78.

Event ini dianggap cukup sukses oleh penyelenggara berdasarkan pada antusiasme para peserta dan penonton yang datang khusus ke satu-satunya acara yang tersisa dari TAFISA Games 2016 ini. “Penyelenggaraan kejuaraan ini cukup baik. Kami belum menerima complaintdari peserta. Semuanya senang bisa datang dan bertanding di sini,” ujar Yusman Kurniawan salah seorang juri lapangan yang berasal dari Provinsi Banten.

Di hari ke-3 atau Selasa 11 Oktober, kejuaraan mempertandingkan barongsai tonggak sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) sekaligus anggota Dewan Kehormatan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Prof. DR Nurdin Purnomo kemarin, “Besok barongsai tonggak, pesertanya enam atau tujuh peserta.”

Yang menarik dari penyelenggaraan hari ke-3 adalah keikutsertaan tim dari Chile dan tim mereka tidak didominasi warga Chile keturunan Asia. Seperti yang dikatakan Ibu Ripka Wijaya, Wakil Deputi IV Panitia Pelaksana TAFISA Games 2016: “Misi TAFISA adalah tentu saja memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, dengan penekanan pada olahraga tradisional dan rekreasi.” Dan tampaknya olahraga tradisional Tiongkok ini telah berhasil merambah benua Asia Selatan dan menarik minat sebagian masyarakatnya.  (foto MC Tafisa2016).