:
Oleh G. Suranto, Minggu, 9 Oktober 2016 | 17:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 296
Jakarta, InfoPublik – Kartu Jakarta One yang digagas Pemerintah Provisi DKI Jakarta, selain digarap Bank DKI juga akan digarap beberapa bank swasta nasional, untuk menghindari praktik monopoli.
“Dulu konsepnya mau hanya Bank DKI. Tidak boleh, itu monopoli namanya. Makanya kita suruh beberapa bank, baik nasional maupun swasta yang gede-gede,” ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Bergama), Jakarta Selatan, Sabtu (8/10).
Menurutnya, dengan banyak bank yang terlibat, masyarakat akan dengan mudah mengakses Kartu Jakarta One. Nantinya, Kartu Jakarta One akan menggantikan beberapa kartu yang sudah dikeluarkan Pemprov DKI seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).
“Kartu yang sudah ada digabung jadi satu. Kartu yang lain enggak berlaku lagi. Jadi kita enggak usah banyak-banyak kartu,” tandasnya.
Kartu Jakarta One merupakan bagian dari Jakarta Smart City yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan publik dan keterbukaan informasi. Kartu ini meupakan bentuk elektronifikasi dan transaksi sistem pembayaran.