Kesehatan Mata Anak Sebaiknya Diperiksa Sebelum Usia Sekolah

Jakarta, InfoPublik - Gangguan penglihatan pada anak terutama di usia sekolah jika tidak ditangani secara serius dapat berpengaruh pada perkembangan kecerdasannya, belajar anak yang terhambat pada gilirannya dapat mempengaruhi mutu - kualitas hidupnya  pada usia produktif kelak.

Oleh karena itu, masalah penglihatan tak semata menjadi tanggung jawab pemerintah dan pelayanan kesehatan, Orangtua sangat perlu memperhatikan apakah anaknya menunjukkan gejala penurunan tajam penglihatan. 

Hal tersebut mengemuka dalam temu media Hari Penglihatan Sedunia 2016, "Solid dan Sinergi Mencegah Kebutaan di kantor Kemenkes Jakarta. "Karena itu orangtua harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan mata anak-anaknya diantaranya dengan memeriksakannya segera sebelum mereka memasuki usia sekolah," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.

Ia menjelaskan, kesehatan mata harus dijaga sejak dini, dengan memberikan gizi yang cukup, sejak bayi indera penglihatan pun harus mulai dirangsang misalnya dengan menggunakan mainan berwarna warni sehingga ketika berusia lima tahun penglihatannya menjadi normal. "Karena itu cek kesehatan mata penting dengan melakukan pemeriksaan, jangan tunggu sampai timbul keluhan," ungkapnya.

Karena menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan pada gilirannya ketika memasuki usia sekolah mereka akan kesulitan dalam menerima pelajaran, akibatnya nilai sekolahnya bisa jelek.
Menkes menjelaskan, penyebab gangguan penglihatan pada anak sangat banyak, salah satunya karena faktor keturunan, bentuk rongga mata yang sempit, kebiasaan membaca dengan jarak yang tidak tepat dan kurang cahaya, juga terlalu lama memainkan gadget dan menonton televisi.

Hal itu akan membuat otot mata lelah karena dipaksa bekerja keras, terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. ''Jadi biasakan beri jarak waktu pada mata untuk beristirahat. Hal seperti ini tolong diperhatikan. Orangtua sebailknya memeriksakan kesehatan mata anak-anaknya sebelum masuk usia sekolah dan minimal sekali dalam setahun," kata Menkes.