:
Oleh H. A. Azwar, Kamis, 17 Maret 2016 | 14:35 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 571
Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, kuota haji Indonesia musim haji 2016M/1437H tidak mengalami penambahan alias sama dengan tahun lalu, yakni 168.000 orang calon haji.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Urusan Haji Arab Saudi telah ditentukan kuota tahun ini. “Seluruh negara, termasuk Indonesia, kuotanya tetap. Indonesia seperti tahun lalu, 168 ribu orang,” kata Lukman dalam konferensi pers sepulangnya dari kunjungan kerja (kunker) ke Arab Saudi di VIP Room Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (16/3).
Padahal, Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz sudah berjanji kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke negeri petro dolar itu untuk menambah kuota haji bagi Indonesia. Raja Salman menjanjikan kuota tambahan 10.000 untuk Indonesia.
Janji yang sama disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Bin Ahmed Al Jubeir saat bertemu Presiden Jokowi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta, 6-7 Maret lalu. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Arab Saudi membuka peluang untuk menambah kuota haji bagi Indonesia.
Presiden menekankan kesepakatan meningkatkan kuota haji, kata Wakil Menlu RI AM Fachir usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut kala itu.
Untuk menindaklanjuti janji tersebut, Lukman pun terbang ke Arab Saudi pada Rabu (9/3) lalu. Namun, ternyata Lukman pulang dengan tangan hampa.
Lukman mengklaim, dalam kunkernya, telah melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Arab Saudi soal pelaksanaan ibadah haji tahun 2016. Selain itu, ada juga pembicaraan tentang janji pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia yang akan menambah kuota haji sebanyak 10.000 orang.
Adapun terkait penambahan kuota 10.000 yang dijanjikan Raja Salman kepada Jokowi, Menteri Urusan Haji Saudi Arabia mengatakan usulan itu benar-benar dipertimbangkan. Pada saatnya nanti pemerintah Arab akan menyampaikan secara resmi terkait usulan ini, kata Lukman.
Lukman bersikukuh pemerintah Arab Saudi akan mempertimbangkan permintaan penambahan kuota haji Indonesia. Ini karena jamaah dari Tanah Air dinilai tertib selama di Tanah Suci.
Makanya pemotongan kuota 20 persen itu masih berlaku tahun ini, tapi secara khusus usulan penambahaan kuota itu betul-betul akan dipertimbangkan dan terus dikaji. Pada saatnya nanti akan disampaikan terkait permintaan Indonesia yang di mata mereka, Indonesia itu istimewa. Mereka menilai jamaah (Indonesia) paling tertib, teratur dan terorganisir, kilah Lukman.
Terkait dengan kegagalan tersebut, Lukman pun masuk dalam bursa isu perombakan atau reshuffle kabinet. Pasalnya, Lukman gagal memperjuangkan penambahan kuota haji untuk tahun ini.
Kami sangat menyesalkan kegagalan Menag memperjuangkan penambahan kuota haji. Bila ia hendak direshuffle, maka sangat pantas, ungkap salah seorang anggota Komisi VIII DPR yang mengaku demi etika maka tak mau disebutkan namanya.
Pada Januari lalu, saat Menag rapat kerja dengan komisi yang membidangi masalah agama ini, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta agar Kemenag segera menetapkan jumlah kuota haji tahun 2016 atau 1437 H.
Menurut Saleh, hal ini penting untuk Indonesia sebagai negara besar yang setiap tahunnya mengirim jamaah haji. "Kuota haji itu sangat penting dalam pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Misalnya berapa jumlah pemondokan, katering dan transportasi yang dibutuhkan terkait dengan jumlah kuota tersebut. Tanpa kuota jelas, pembahasan BPIH didasarkan asumsi-asumsi umum,” kata Saleh dalam raker tersebut.