:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 16 Maret 2016 | 23:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 423
Jakarta, InfoPublik - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terus memberi manfaat tambahan bagi peserta jaminan sosial tanpa terlebih dahulu menunggu pensiun.
Direktur Pengembangan Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan M Krishna Syarif, mengatakan, saat ini pihaknya telah memberikan manfaat tambahan Housing Benefit, Food Benefit dan Education Benefit. Dengan program ini biaya hidup peserta dapat ditekan sehingga meningkatkan kesejahteraan.
Kedepannya akan dikembangkan benefit lainnya berupa Transportation Benefit dan Health Benefit, kata Krishna di Jakarta, Selasa (15/3).
Menurutnya, saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah membuka gerai food benefit ketiga di kota Mataram. Melalui gerai ini pekerja dapat memperoleh bahan makanan dengan harga yang lebih murah dibanding dengan pasar dengan kualitas terjaga.
“Gerai food benefit ini, akan dikembangkan di sentra-sentra buruh dan pekerja di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Krishna menambahkan, pihaknya terus meningkatkan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Di Mataram pihaknya telah mengikat kesepakatan dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat mengenai tata cara Pengenaan Sanksi Administratif kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara.
Perusahaan yang tidak patuh akan dikenakan sanksi administrasi sampai pencabutan izin usaha, tegas Krishna seraya menjelaskan, perlunya aturan ini dikarenakan sebagian besar pekerja di NTB belum terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Hingga Februari 2016, baru 45.085 peserta pekerja formal atau 8,5 persen dari jumlah pekerja formal sebanyak 530 ribu yang terdaftar. Sementara pekerja informal baru terdaftar 1 persen atau baru 2.768 orang dari jumlah pekerja informal sebanyak 1.760.759 orang.
Sementara itu, Irvansyah Utoh Banja, Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan menyatakan, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pencapaian dana kelolaan Rp246,52 triliun tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh 20 persen dibandingkan perolehan dana kelolaan tahun lalu yang sebesar Rp206,06 triliun.
Dalam rencana kerja yang ada saat ini hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan diharapkan bisa menembus angka Rp21,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat 24 persen dibandingkan perolehan hasil investasi tahun 2015 yang hanya mencapai Rp17,7 triliun, kata Utoh.
Sementara untuk kepesertaan aktif, menurut Utoh, ditargetkan bisa mencapai 21,9 juta atau naik 15 persen dibandingkan jumlah kepesertaan tahun lalu sebanyak 19,1 juta.
Dengan target kepesertaan tersebut, maka iuran tahun ini bisa mencapai Rp42,6 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp36 triliun. Untuk investasi ditargetkan sebesar 9,09 persen, pungkas Utoh.