:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 15 Maret 2016 | 06:47 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 298
“Bencana banjir mengakibatkan berbagai aktifitas warga terganggu, tapi hari ini siswa SMP mulai masuk karena persiapan ujian semester,” ujar Mensos Khofifah di kantor Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).
Untuk peralatan sekolah, kata Mensos, yang terkena banjir mesti menjadi perhatian Pemerintah daerah Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat mengingat siswa SD kelas 6 dan SMP kelas 3 masa persiapan ujian.
“Pemda harus memberikan pelayanan dan perhatian untuk buku-buku yang terkena bencana banjir, khususnya bagi siswa SD kelas 6 dan SMP kelas 3, ” ucapnya.
Adanya perhatian dari Pemda, menurutnya diharapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak terganggu dan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Di tempat pengungsian menurutnya Kementerian Sosial sudah ada SOP penanganan. “Di Kemensos sudah ada SOP penanganan pasca terjadi bencana, selain logistik permakanan, selimut, matras, dapur umum lapangan (Dumlap), family ware, kids ware dan sebagainya,” tandasnya.
Kemensos menyiapkan Bantuan Santuan Kematian (BSK) Rp 15 juta per jiwa korban meninggal dunia dan diserahkan kepada keluarga korban atau ahli warisnya.
“BSK Rp15 juta berlaku secara nasional dan kepada Dinas Sosial agar menyampaikan dan bisa melengkapi berbagai persyaratan administratifnya,” ujarnya.
Selain itu, Kemensos memberikan paket bantuan, berupa mobil tangki air dan buffer stock, seperti lauk pauk 1000 paket, makanan anak 1000 paket, matras 1000 lembar, kid ware 400 paket, food ware 250 paket, sandang 200 paket, selimut 1000 paket, serta family kit 400 peket.
“Total paket bantuan Rp 733.303.800, agar para pengungsi bisa memenuhi kebutuhan dasar di lokasi pengungsian,” harapnya.