:
Oleh H. A. Azwar, Minggu, 13 Maret 2016 | 12:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 526
Jakarta, InfoPublik - Hujan deras yang turun di bagian utara Yogyakarta hingga di Gunung Merapi telah menyebabkan banjir akibat meluapnya Kali Winongo di Kota Yogyakarta pada Sabtu (12/3) pukul 19.30 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, banjir diakibatkan meluapnya Kali Tempuran dan Kali Winongo di RT 19/8 Dusun Kragilan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Provinsi DIY yang mengakibatkan 15 rumah terendam setinggi 1 sampai 1,5 meter.
Ke-15 rumah yang terendam banjir hingga ketinggian 1-15 meter tersebut, milik Ngadino usia 45 tahun, Rigo 50 usia tahun, Rinto 56 th Parno 40 th, Dauhuri 57 th, Budiyono 37 th, Puji Lestari 42 th, Harsono 35 th, Suyitno 33 th, Rojak 49 th, Giyanto 60 th, Harsono 45 th, Sarmiyati 40 th, Moktar 53 th, dan Heri witoko 43 th.
Untuk antisipasi, warga pindah ke tempat yang lebih tinggi. Ada sekitar 150 jiwa yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Aliran sungai sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan. Tidak ada laporan korban jiwa, kata Sutopo, Sabtu (12/3).
Menurutnya, ada beberapa rumah yang rusak berat akibat tertimpa talud ambrol dan sebagian terkena arus deras yang berada di bantaran sungai di RT 1 RW 1, Kampung Jlagran, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, DIY.
Selain itu, Sungai Code di Bintaran Yogyakarta tinggi muka air sudah mulai masuk ke rumah warga. Tinggi sekitar 80 cm. Warga mulai evakuasi ke Gereja Bintaran.
Banjir ini adalah banjir kiriman dari bagian hulu mengingat di Kota Yogyakarta tidak hujan. Tiba-tiba debit Kali Winongo meningkat cepat. BPBD Sleman, BPBD Provinsi DIY masih melakukan pendataan dampak banjir, tukas Sutopo.