Efek Gerhana, Perhatikan Gejala Solar Eclipse Retinopathy

:


Oleh Juliyah, Rabu, 9 Maret 2016 | 20:13 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kerusakan retina akibat melihat gerhana matahari disebut solar eclipse retinopathy, gejala ini tidak langsung dapat dirasakan, tetapi keluhan penglihatan dapat timbul satu hari hingga satu bulan setelah melihat gerhana matahari.

Masyarakat disarankan memperhatikan beberapa gejala berikut yang mungkin timbul setelah melihat gerhana matahari.

Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) seperti yang dikutip Rabu (9/3) menjelaskan, gangguan penglihatan pada solar eclipse retinopathy disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina. 

Hal ini dapat meningkatkan suhu retina hingga 10-25 derajat celcius, padahal peningkatan suhu 4 derajat celcius saja dapat mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan kerusakan termal atau fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina.

Saat gerhana matahari terjadi, sebagian besar sinar matahari akan tertutup oleh bulan, sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap langsung ke arah matahari tidak akan terasa silau. 

"Padahal dalam keadaan ini, ukuran pupil mata menjadi lebih lebar sehingga semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam mata. Akibatnya, semakin besar pula kerusakan di retina," seperti dijelaskan. 

Disampaikan bahwa, menatap sinar matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Hal ini seperti jika melakukan percobaan membuat titik api dari sinar matahari menggunakan kaca pembesar, seperti itulah efek sinar matahari dapat ‘membakar’ retina.

Lalu Apa gejala yang dirasakan bila terkena solar eclipse retinopathy?

Kondisi ini dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Keluhan penglihatan dapat timbul satu hari hingga 1 bulan setelah melihat gerhana matahari.

Gejala yang dapat terjadi di antaranya adalah penglihatan buram, terdapat skotoma (bayangan hitam yang menutupi pandangan), metamorphopsia (melihat garis lurus menjadi bengkok, melihat benda menjadi lebih besar atau kecil), gangguan penglihatan warna, silau dan sakit kepala.

Umumnya keluhan terjadi pada kedua mata. Pada sebagian besar kasus, tajam penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan, tetapi beberapa pasien mengalami kerusakan permanen tajam penglihatan dan skotoma yang menetap.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis solar eclipse retinopathy di antaranya adalah funduskopi, optical coherence tomography (OCT), fluorescein fundus angiography (FFA), pemeriksaan lapang pandang dan elektroretinografi. 

Selain itu, tidak ada terapi efektif untuk kondisi ini. Obat-obatan kortikosteroid oral atau tetes kadang digunakan untuk mengobati fase akut, tetapi efek sampingnya cukup banyak. Vitamin dan antioksidan dapat juga dikonsumsi, meskipun efeknya tidak terlalu signifikan.