Menteri Agama Minta Umat Khonghucu Internalisasi Intisari Ajaran Kebajikan

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 21 Februari 2016 | 19:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 593


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap Umat Khonghucu dapat menginternalisasi intisari ajaran kebajikan Khonghucu.

Menurut Lukman, kebajikan Khonghucu mengajarkan pentingnya  berbakti kepada orang tua dan guru, kasih sayang, sikap setia pada negara, sikap dapat dipercaya, sopan santun dan bersusila, berpegang teguh pada kebenaran, hidup sederhana, mawas diri, serta malu jika melanggar etika dan budi. "Ajaran kebajikan ini masih relevan dan mampu mengantarkan pada kedamaian dan keselarasan hidup yang kita butuhkan. Saya yakin, jika dijalankan dengan sungguh-sungguh, kehidupan kita, bangsa, negara dan khususnya agama dan kerukunan, dapat semakin baik dan harmonis," ujar Lukman pada Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek Nasional 2567 Kongzili yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) bersama umatnya di Gedung Sasana Kriya dan Area Kelenteng TMII, Jakarta, Sabtu (20/2).

Dijelaskannya, dengan mengusung tema “Seorang Insan Beriman dan Luhur Budi, Tidak Pernah Tidak Berusaha Bersungguh-Sungguh” ini memberi pesan tentang pentingnya usaha sungguh-sungguh dalam mengimplementasikan ajaran kebajikan Khonghucu.

Sebagai bangsa yang majemuk serta kaya akan keragaman etnis, budaya dan agama, Indonesia memerlukan ikatan persatuan yang kokoh. "Kita harus rukun, damai dan penuh toleransi. Sebagai insan beriman dan memiliki keluhuran budi, kita harus maknai, perbedaan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus kita jaga dan pelihara dengan sungguh-sungguh," jelas Lukman.

Dikatakannya, untuk membangun sebuah bangsa yang maju dan kuat, butuh keselarasan dalam kemajemukan. Pemerintah dan Rakyat harus bekerja sama dan menjalankan fungsinya dengan baik dan benar. Untuk itu, persaudaraan tulus menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar. Kemajemukan akan mampu menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan bangsa yang besar.

"Mari, kita intropeksi dan melakukan perbaikan diri. Karena hakikat tahun baru adalah mengoreksi perjalanan yang telah lalu dan merencanakan pembaruan pada perjalanan berikutnya. Bukankah Nabi Kong Zi pernah mengatakan, bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya," kata Lukman.

Sementara itu, Ketua Umum MATAKIN Pusat, U’ung Sendana, menyatakan, bahwa Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2567 Kongzili, merupakan salah satu Hari Besar Keagamaan Khonghucu. Dalam perayaan ini, MATAKIN menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti santunan fakir miskin, donor darah, persembahyangan bersama dan lain sebagainya. 

"Kami, warga MATAKIN siap pro aktif dalam Siaga Bumi. Indonesia bergerak Selamatkan Bumi, dengan mendirikan Eko-Rumah Ibadah, untuk menunjang pelestarian alam. Karena bumi ini adalah titipan yang harus kita jaga, kita kelola dengan baik dan kita wariskan," ujar U’ung.