Banjir Meluas, PMI Susun Operasi Tanggap Darurat Lanjutan

:


Oleh Juliyah, Minggu, 21 Februari 2016 | 06:44 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 236


Jakarta, InfoPublik - PMI akan tingkatkan kegiatan dalam operasi tanggap darurat lanjutan hingga Maret 2016, untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir di beberapa wilayah di Indonesia.

"Terkait ini PMI telah menyusun rencana operasi tanggap darurat lanjutan yang dilaksanakan selama 1 bulan, mulai Februari hingga Maret 2016," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Sumarsono dalam keterangan di Jakarta, Jumat (19/2).

Menurutnya, kegiatan tanggap darurat ini akan ditingkatkan sehubungan makin bertambahnya jumlah anggota masyarakat yang terkena dampak bencana banjir. Pemerintah sebelumnya telah menetapkan kejadian ini sebagai tanggap darurat bencana nasional sejak 10 Februari 2016 lalu.

Menurutnya, rencana tanggap darurat tersebut akan meliputi pelayanan kesehatan melalui mobile klinik, termasuk layanan pertolongan pertama, promosi kesehatan dan dukungan psikososial, menyediakan air bersih untuk daerah yang terdampak serta mendistribusikan barang bantuan untuk membersihkan sumur yang terkontaminasi.

Disebutkan, PMI akan memberikan bantuan kepada 5.013 masyarakat yang terdampak banjir di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatera Barat dan Bangka Belitung, yang meliputi delapan Kabupaten yakni Solok Selatan, Lima Puluh Kota, Sijunjung, Pasaman (Sumatera Barat), Kota Pangkal Pinang, Kota Bangka Tengah (Bangka Belitung), serta Kabupaten Pidie dan Aceh Besar.

"Lebih dari 200 sukarelawan telah berada di wilayah terdampak banjir guna membantu evakuasi warga, distribusi bantuan dan air bersih serta tindakan pencarian dan penyelamatan," katanya.

Sebelumnya PMI telah melakukan kegiatan tanggap darurat bencana banjir di wilayah Sumatera diantaranya dengan mengevakuasi warga, membangun tempat penampungan, membuka dapur lapangan, mendistribusikan terpal, paket kebersihan, paket bayi dan bantuan darurat lainnya.

Operasi ini mendapat bantuan dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) yang diserahkan kepada PMI sebagai pelaksana operasi.

IFRC memberikan dukungan dalam rencana operasi bencana yang akan dilakukan oleh PMI senilai 135.000 Swiss Francs (atau sekitar 20 ribu Australian Dollars) dari Pemerintah Australia Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

PMI akan memberikan bantuan langsung kepada lebih dari 5.000 orang, terutama perempuan, anak-anak dan orang tua di 8 kabupaten di Aceh, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.