Menaker Ingin Labuan Bajo Jadi Bali Kedua

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 29 Januari 2016 | 23:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 651


Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri menginginkan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur sebagai Bali kedua dengan menyiapkan para pekerja sektor pariwisata yang berkualitas.

Kita ingin mewujudkan harapan banyak pihak, agar Labuan Bajo ini menjadi Bali kedua. Dari sisi ketenagakerjaan kita akan memberi dukungan agar sumber daya manusia di Labuan Bajo ini bisa berpartisipasi untuk pembangunan sektor pariwisata, kata Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta, Jumat (29/1).

Keinginan Hanif tersebut diungkapkannya saat bersama dengan Pjs Bupati Manggarai Barat, NTT Tini Thadeus mengadakan dialog dengan ribuan siswa SMK pariwisata di Labuan Bajo, NTT, Jumat (29/1).

Dalam kesempatan ini Hanif menyerahkan sertifikasi kompetensi sektor pariwisata bagi 387 siswa SMK yang telah berhasil melalui seleksi akreditasi dari Lembaga Sertifikasi Pekerja (LSP) sektor Pariwisata di Bali.

Menurut Hanif, Labuan Bajo memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus untuk berkembang. Namun hal itu harus ditunjang dengan ketersediaan tenaga kerja sektor pariwisata yang kompeten dan profesional.

Industri pariwisata di Labuan Bajo harus disupport ketersediaan pekerja pariwisata yang kompeten. Apalagi Labuan Bajo memiliki ikon wisata yaitu komodo dan telah dinyatakan sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas 2016, ujarnya.

Untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai lokasi wisata Bali kedua yang terkenal di dunia internasional, dikatakannya, dibutuhkan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak secara terintegrasi.

Yang dibutuhkan adalah integrasi semua sektor wisata mulai  pembangunan infrastruktur dan ketersedian SDM pariwisata. Dunia usaha dan industri pariwisata pun harus terlibat serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat sehingga membentuk integrasi, kata Hanif.

Namun dalam pengelolaannya, Hanif meminta agar para pelaku industri pariwisata mengutamakan para pekerja lokal yang dapat dibina melalui berbagai pelatihan kerja sektor pariwisata.

Kunjungan kerja kita ke Labuan Bajo ini untuk memastikan kesiapan dari Balai Latihan Kerja di daerah Manggarai Barat dalam kaitannya untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata ini, tuturnya.

Terkait adanya tenaga kerja asing yang berada di Labuan Bajo, Hanif mennambahkan, pada prinsipnya selama mereka memiliki izin (bekerja) di Indonesia maka itu tidak menjadi masalah.

Bagi yang tidak memiliki izin ya nantinya akan kita cek dengan dinas tenaga kerja disini mengenai keberadaan mereka. Yang penting harus sesuai ketentuan yang berlaku, imbuhnya.

Pemerintah pun ingin memastikan norma-norma ketenagakerjaan diterapkan dengan baik oleh pengusaha-pengusaha industri di sektor pariwisata yang mengembangkan bisnisnya di lokasi-lokasi wisata di Indonesia, pungkas Hanif.