:
Oleh G. Suranto, Minggu, 24 Januari 2016 | 17:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 566
Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jalan Taman Amir Hamzah Nomor 8 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/1).
Dirinya mengapresiasi keberadaan rumah pergerakan tersebut sebagai tempat berkumpul, sekaligus ajang dialog dan bertukar pikiran. “Baik sekali tempat ini nantinya jadi lokasi ngumpul dan membangkitkan pluralisme,” ujarnya.
Disebutkan, keberadaan rumah pergerakan Griya Gus Dur sangat penting di tengah kondisi ada sekelompok orang yang masih saja mengkotak-kotakan manusia.
Menurutnya, masyarakat harus mengerti betul, kalau yang bertuhan pasti tidak akan meributkan soal agama. “Bangsa ini berada dipersimpangan jalan kalau terus dikotak-kotakan dengan unsur agama. “Kita patut tiru Gus Dur,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Basuki mendapatkan penghargaan Gus Dur Award 2016 dari keluarga mantan Presiden RI ke-3, Abdurrahman Wahid, dari kategori tokoh politik dan pemerintahan.
Kiprah Basuki di bidang politik dan pemerintahan diniai selaras dengan pemikiran mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid yang tegas serta tidak takut menentang arus dalam membuat kebijakan.
“Kita pilih pak Basuki mendapat penghargaan tokoh politik dan pemerintahan karena pemberani dan tegas merupakan nilai utama dari kesatrian Gus Dur,” ujar Yenny Wahid, putri Almarhum Abdurahman Wahid saat peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur tersebut.
Selain, Basuki, penghargaan juga diberikan kepada dua tokoh lain, yakni KH Mustofa Bisri (Gus Mus), tokoh agama yang dinilai memiliki pemikiran dan keteladanan Gus Dur. Sedangkan penghargaan lainnya, dengan kategori sosial budaya diberikan kepada Sutanto Mendut.