:
Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 23 Januari 2016 | 22:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 211
Jakarta, InfoPublik - Direktur Kepesertaan Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Junaedi mengatakan hingga periode Desember 2015, total iuran telah mencapai Rp35,95 triliun.
Sementara klaim jaminan untuk program Jaminan Hari Tua (JHT) sudah sekitar Rp14,45 triliun dari 1,7 juta kasus. Klaim Jaminan Kematian (JKM) mencapai Rp416 miliar dari 28 ribu kasus dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sekitar Rp665 miliar dari 110 ribu kasus.
Untuk total dana kelolaan hingga Desember 2015 sebesar Rp206 triliun atau naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya, kata Junaedi melalui keterangan pers yang diterima pada Jumat (22/1).
Sementara, untuk hasil investasi, menurut Junaedi, telah mencapai Rp17,69 triliun atau tumbuh sekitar 10 persem. “Dengan adanya acara ini maka di tahun 2016 jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan diharap bertambah sekitar 4 juta peserta atau menjadi 23,2 juta kepesertaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk jumlah pekerja di sektor informal (Bukan Penerima Upah) ditargetkan mencapai 1 juta pekerja. “Kita optimistis target akuisisi 1 juta pekerja informal dapat tercapai, mengingat masih rendahnya angka peserta non formal saat ini dibandingkan sektor formal,” imbuhnya.
Junaedi menjelaskan, untuk mencapai target kepesertaan tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan optimalisasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Kami akan konsentrasi sosialisasi di daerah sentra industri terutama di Jawa, Bali dan Sumatera,” jelasnya.
Adanya Paten dan PTSP akan membantu meningkatkan jumlah kepesertaan, meski diakuinya fasilitas layanan ini belum menjangkau semua daerah, pungkas Junaedi.