:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 12 Januari 2016 | 22:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 3K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri mencanangkan peringatan Hari K3 Nasional sebagai tanda dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2016.
Hanif menilai, momentum peringatan Hari K3 ini sangat tepat dan strategis untuk mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kami berharap masyarakat industri di Indonesia memiliki kemandirian dalam berbudaya K3, yang merupakan bagian integral pembangunan nasional.
Hal ini untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia, kata Hanif saat ditemui usai menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional dan Pernyataan Dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2016 di kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (12/1).
Peringatan Hari K3 pada 12 Januari 2016 merupakan tahun kedua bagi bangsa Indonesia untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif serta terus menerus dalam mewujudkan “Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020” sebagai tindak lanjut dari Visi K3 “Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015”.
Menurut Hanif, dalam upaya peningkatan pelaksanaan K3 secara nasional, pihaknya mengaku telah banyak keberhasilan yang dicapai. Diantaranya adalah makin meningkatnya jumlah dan kualitas peraturan perundang-undangan serta standar di bidang K3 sehingga diharapkan pedoman tentang K3 bisa dengan mudah diimplementasikan.
Kemudian meningkatnya jumlah pengawas bidang K3 yang tersebar di wilayah Republik Indonesia; meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan K3 yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah lembaga K3 dan pemeduli K3.
Keberhasilan lainnya adalah meningkatnya kesadaran tenaga kerja dan masyarakat dalam K3 melalui peningkatan jumlah personel yang memiliki kompetensi K3, dan meningkatnya perusahaan yang mendapatkan penghargaan K3 serta meningkatnya asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi yang memiliki program K3.
Dalam upaya membudayakan K3, Hanif mengajak semua kementerian, pemprov, pemkab dan pemkot, para cendikiawan, perguruan tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan, pekerja dan masyarakat melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing.
Semua pihak harus turun tangan untuk bekerja sama agar budaya K3 benar-benar terwujud di setiap tempat kerja dan masyarakat umum di seluruh Tanah Air, ajak Hanif.
Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenaqakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3) Muji Handoyo mengatakan, tujuan diselenggarakannya bulan K3 nasional tahun 2016 meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan, norma K3, meningkatkan partisipasi semua pihak dalam mencapai pelaksanaan budaya K3 secara optimal di setiap kegiatan usaha dan meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri berbudaya K3.
Menurut Muji yang juga bertindak selaku ketua penyelenggara, kegiatan bulan K3 Nasional tahun 2016 sesuai peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 368 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 nasional tahun 2015-2019, dalam rangka mendorong pencapaian kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 Tahun 2020, perlu dilaksanakan gerakan nasional membudayakan K3 secara berkesinambungan.
Kegiatan dalam rangka bulan K3 Nasional, diantaranya pemeriksaan dan pengujian fasilitas dan sarana K3 di gedung Kemnaker Jakarta, upacara K3, demo dan latihan pemadaman kebakaran bagi petugas keamanan kementerian ketenagakerjaan, seminar dan pameran, serta pemeriksaan kesehatan tenaga Kerja 750 orang dan donor daerah 150 orang, pungkas Muji.