:
Oleh Astra Desita, Senin, 4 Januari 2016 | 14:58 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 324
Jakarta, InfoPublik - Satuan Pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima) tertantang dengan target peringkat sepuluh besar Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Satlak Prima bakal tancap gas mulai pekan ini.
Tantangan itu datang langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla saat peluncuran logo dan maskot Asian Games di Senayan, Jakarta 27 Desember. JK menyebut Asian Games 2018 bakal hambar jika Indonesia gagal prestasi di ajang tersebut. "Saya tertantang untuk memenuhi target itu. Apalagi dia didukung oleh para mantan atlet top tanah air," tegas Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto, di Jakarta, Senin, (4/1).
Menurut Achmad, harus dong untuk mendapatkan minimal posisi sepuluh besar. Siapa Takut ! Itu bukan hanya amanatnya wapres, itu amanat dari seluruh rakyat Indonesia agar kita tampil layak dan terhormat. Tentu amanat itu menjadi tugas pokok kita untuk berusaha mencari upaya bagaimana amanat itu terpenuhi," katanya.
Pihaknya tinggal mempunyai waktu 2,5 tahun untuk menyiapkan atlet. "Saya dibantu oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan sip, dari Taufik Hidayat, Anton Subowo, Sadik Algadri, dan Lukman Niode.
Ada empat babak yang kami siapkan untuk menggenjot atlet secara teknis. Selain itu, kami akan gunakan pendekatan Sport Science. Kami lakukan perubahan cara-cara latihan atlet. Sekarang semua bisa terukur.," tuturnya.
"Dari sisi nonteknis kami menganut filosofi bahwa fokus Satlak Prima adalah atlet yang digerakkan oleh pelatih dan didukung oleh para spesialis. Semuanya itu didukung penuh oleh anggaran yang stabil," kata Achmad yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut itu.
"Di Asian Games 2018 nanti diusulkan untuk menggelar 37 cabang olahraga dengan 28 di antaranya adalah cabang olahraga Olimpiade. Untuk pertama kalinya pencak silat dan bridge bakal dipertandingkan di ajang itu," pungkasnya.