- Oleh Dian Thenniarti
- Senin, 16 Desember 2024 | 07:18 WIB
: Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkenalkan alat tempur darat terbaru yakni Tank Harimau. Mendapat fasilitas alutsista terbaru, Batalyon Kavaleri (Yonkav) 5/DPC, langsung memperlihatkan kekuatan dan kemampuannya dalam latihan menembak senjata kendaraan tempur (Latbakjat ranpur) terintegrasi di Puslatpur Baturaja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Minggu (15/12/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Minggu, 15 Desember 2024 | 22:44 WIB - Redaktur: Untung S - 101
Palembang, InfoPublik – Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkenalkan alat tempur darat terbaru, yakni Tank Harimau, dalam latihan menembak senjata kendaraan tempur (Latbakjat Ranpur) terintegrasi yang digelar di Puslatpur Baturaja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Batalyon Kavaleri (Yonkav) 5/DPC langsung memperlihatkan kekuatan dan kemampuan tank tersebut dalam latihan yang berlangsung dari 10 hingga 14 Desember 2024.
Komandan Yonkav 5/DPC, Letkol Kav. Fredy Christoma Pramono Putra, menyampaikan rasa syukurnya atas kedatangan Tank Harimau, yang merupakan hasil karya PT. Pindad dan merupakan bagian dari upaya modernisasi alutsista TNI.
"Kami sangat bersyukur Yonkav 5/DPC bisa menerima alutsista terbaru, yaitu Tank Harimau. Ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kesiapan satuan kami untuk menghadapi berbagai tantangan tugas di masa depan," ujar Letkol Kav. Fredy di Palembang, Minggu (15/12/2024).
Dalam latihan yang melibatkan berbagai jenis tank, termasuk Tank Harimau, AMX 13 milik Yonkav 5/DPC, dan Tank Leopard milik Yonkav 1 Kostrad, Tank Harimau tampil mengesankan dengan kemampuan menembak yang akurat dan efektif. Total sebanyak 21 tembakan munisi yang diluncurkan dalam latihan ini menunjukkan kehandalan tank dalam mendukung kesiapan tempur satuan.
Tank Harimau adalah tank medium dengan berat siap tempur 35 ton, dilengkapi dengan meriam Cockerill 105 mm sebagai senjata utama. Tank ini mampu menembakkan berbagai jenis munisi berkaliber 105 mm, termasuk High Explosive (HE) dan Armour Piercing (AP), yang menjadikannya sangat efektif dalam berbagai situasi tempur. Selain itu, tank ini juga dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm dan dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 70 km/jam. Tank Harimau diawaki oleh tiga personel, yaitu komandan kendaraan (Danran), penembak kanon, dan pengemudi.
Letkol Kav. Fredy menyebutkan bahwa kehadiran Tank Harimau di jajaran alutsista Yonkav 5/DPC akan memberikan dampak positif terhadap moral prajurit. "Saya yakin dengan kehadiran Tank Harimau, moril prajurit Yonkav 5/DPC akan semakin tinggi dan lebih bersemangat dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan," ujar Danyonkav.
Sebagai bagian dari upaya modernisasi, TNI terus memperkuat alutsista untuk meningkatkan kesiapan tempur, dengan tujuan untuk memastikan bahwa pasukan dapat menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga pertahanan negara. Tank Harimau menjadi simbol kekuatan tempur terbaru yang akan mendukung TNI dalam melaksanakan tugas dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan kehadiran Tank Harimau dan berbagai alutsista terbaru lainnya, TNI semakin siap menghadapi tantangan global dan menjaga kedaulatan negara. Kompetensi prajurit dan kemampuan alutsista yang semakin maju diharapkan dapat memperkuat pertahanan negara Indonesia di masa depan.