Ketua DPR RI Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Rakyat dan Keseimbangan Kekuasaan

: Petugas KPU memandu peserta penyandang disabilitas untuk melihat medsos KPU di smartphone saat sosialisasi Pilkada 2024 di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/8/2024). KPU Kota Madiun menggelar sosialisasi Pilkada 2024 yang diikuti 60 orang penyandang disabilitas untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024. ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.


Oleh Wandi, Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:42 WIB - Redaktur: Untung S - 151


Jakarta, InfoPublik – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, menyampaikan pandangannya tentang demokrasi dan kedaulatan rakyat dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang digelar di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Jumat (16/8/2024). Puan menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi, rakyat tidak memegang kekuasaan langsung, tetapi berperan sebagai penentu siapa yang akan berkuasa.

"Dalam berdemokrasi, rakyat tidak pernah berkuasa; rakyat hanya menentukan siapa yang akan berkuasa. Hakikat demokrasi adalah memberi jalan agar kekuasaan mendapatkan legitimasinya; sehingga kekuasaan dapat digunakan untuk mengatur bangsa dan negara, memberikan rakyatnya hidup sejahtera dalam harkat dan martabatnya,” ujar Puan.

Namun, Puan juga mengingatkan bahwa demokrasi dapat melenceng jika tidak dijalankan sesuai dengan prinsip kedaulatan rakyat sebagaimana yang diatur dalam konstitusi. Ia menekankan bahwa konstitusi menetapkan kedaulatan berada di tangan rakyat dan bahwa Indonesia adalah negara hukum, di mana semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

Puan juga menjelaskan bahwa keseimbangan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif hanya bisa tercapai jika politik dijalankan secara demokratis. “Hikmat kebijaksanaan adalah kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dalam berbangsa dan bernegara, sehingga politik dijalankan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang beradab, bermartabat, dan beretika,” tambahnya.

Mengutip pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, Puan menegaskan bahwa demokrasi Indonesia adalah permusyawaratan yang bertujuan untuk memberikan hidup dan mendatangkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. “Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan; tetapi kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu,” katanya.

Puan juga menekankan pentingnya memiliki negarawan yang sekaligus politisi dalam menjalankan sistem pemerintahan presidensial yang seimbang. “Visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia; kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Selain itu, Puan menyoroti peran rakyat dalam melakukan fungsi kontrol sosial melalui berbagai media dan organisasi. Ia menekankan bahwa demokrasi yang sejati adalah jalan yang sulit, namun harus terus diperjuangkan untuk mencapai tujuan mulia bangsa Indonesia.

“Mewujudkan demokrasi yang sejati bukanlah jalan yang mudah, karena itu jalan yang sulit dilalui. Mungkin saja kita terhenti sejenak, tetapi kita tidak boleh mundur; karena tujuan kita mulia, yaitu Indonesia untuk semua, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tutup Puan Maharani.

Dengan pidato ini, Puan Maharani mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga semangat demokrasi dan bekerja sama dalam membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera bagi semua.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB GAYO LUES
  • Sabtu, 21 September 2024 | 17:39 WIB
KIP Gayo Lues Gelar Rapat Pleno Terbuka untuk Penetapan DPT Pemilukada 2024
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Jumat, 20 September 2024 | 16:00 WIB
Pj Bupati Nagan Raya Komitmen Jaga Netralitas ASN pada Pilkada Serentak 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 18 September 2024 | 00:03 WIB
KPU Morotai Dorong Partisipasi Masyarakat Jelang Pilkada Serentak 2024
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Rabu, 4 September 2024 | 13:42 WIB
Pilkada Serentak 2024, Manifestasi Konkret Demokrasi Indonesia