Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Bentuk Kepeduliaan Indonesia

: Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kedua kanan) didampingi Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf (ketiga kanan) mengoordinasikan ketibaan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk warga Gaza, di Bandara El Arish, Mesir, pada Senin (6/11/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)


Oleh Eko Budiono, Selasa, 7 November 2023 | 07:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 182


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Pahala Mansury, menyampaikan bahwa bantuan yang dikirimkan untuk rakyat Palestina di Gaza merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia.

“Bantuan ini tentunya merupakan bentuk dari rasa solidaritas masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi bagi masyarakat Palestina yang berada di Gaza,” kata Mansury melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/11/2023).

Wamenlu mengatakan, bahwa bantuan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian dan harapan agar apa yang sedang terjadi di Gaza bisa dihentikan, mengingat korban dari Palestina berasal dari masyarakat sipil yang tidak terkait apa pun.

“Jadi kita berharap betul-betul message-nya bisa sampa dan kita berharap untuk menghentikan kekerasan yang terjadi (di Gaza),” kata  Mansury.

Mansury menyampaikan, bahwa Bulan Sabit Merah Mesir (Egyptian Red Crescent) menyampaikan apresiasi terhadap bantuan yang dikirimkan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza.

Tidak hanya dari Bulan Sabit Merah Mesir saja, pemerintah Mesir dan pemerintah lokal setempat juga menyampaikan apresiasi mereka terhadap bantuan dari Indonesia.

“Mereka juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas apa yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia,” ucap Mansury.

Mansury menyebutkan, bantuan dari negara-negara lain, seperti Yunani dan Kuwait, sudah tiba di Bandara Internasional El Arish, Mesir, dan diberikan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.

Egyptian Red Crescent sebagai pihak yang memang berwenang untuk bisa menerima bantuan di Bandara El Arish ini,” kata Mansury.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Sabtu (4/11), memberangkatkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Gaza, dan bantuan tersebut tiba di Bandara Internasional El Arish, Mesir pada Senin, pukul 08.00 waktu setempat.

Bantuan tersebut akan diberikan kepada korban di Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir (Egyptian Red Crescent) bekerja sama dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melalui perbatasan di Rafah.

Bantuan tahap pertama seberat 51,5 ton yang dikirim Pemerintah Indonesia tersebut berupa bahan makanan, alat medis, tenda, selimut dan barang logistik lainnya, dan diangkut oleh dua pesawat Hercules dengan nomor A-1327 dan A-1328 dan satu pesawat sewa Garuda Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah  Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan,  sedikitnya 10.022 orang tewas, termasuk 4.104 anak-anak, dan 2. 509 wanita sampai Senin (6/11/2023).

Selain itu, dilaporkan  sejumlah 32.000 orang lainnya terluka. Sementara di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, korban tewas mencapai 152 orang,  2.100 orang terluka, serta 1.960 orang ditahan oleh Israel sampai Minggu (5/11/2023).

Sedangkan, jumlah warga Israel yang tewas mencapai sedikitnya 1538 orang, termasuk 333 tentara dan 58 polisi, serta 5. 431 terluka.

Seperti dilansir sejumlah sumber, Hamas-gerakan Islam dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis- telah meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel dan melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel ,  Sabtu (7/10/2023).

Hamas mengklaim, serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.

Sementara itu, Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Gaza adalah wilayah Palestina yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman, sebelum diduduki oleh Inggris dari 1918 hingga 1948, dan Mesir dari tahun 1948 hingga 1967.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 11 Mei 2024 | 16:30 WIB
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 08:27 WIB
Menlu: RI-Turki Punya Prinsip Sama soal Palestina
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 23 April 2024 | 16:08 WIB
Remaja Masjid Nurul Hikmah Mendonasikan Rp26,8 juta untuk Palestina
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Jumat, 19 April 2024 | 16:26 WIB
Peduli Palestina, KNRPP Nagan Raya Serahkan Donasi Rp525 Juta ke Baznas
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 18 April 2024 | 18:10 WIB
Eskalasi Konflik Timur Tengah, RI-China Miliki Kesamaan Pandangan