Wapres RI di AMS 2023: Media Harus Adaptif Sikapi Era Digital

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 23 Mei 2023 | 11:56 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 243


Nusa Dua, InfoPublik – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa media harus mampu dengan cepat menyikapi perubahan akibat ekspansi digital. Langkah itu dapat mempertahankan keberadaan media sekaligus menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi bagi publik.

“Pentingnya kemampuan media untuk beradaptasi di tengah persaingan super ketat dan serbuan konten yang dapat memicu kejemuan, menentukan keberlangsungan media tersebut,” ujar Wapres saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 (18th Asia Media Summit/AMS 2023) digelar di Bali 22—25 Mei di Bali, Selasa (23/5/2023).

Media, kata Wapres, adalah mata dan telinga bagi masyarakat yang berfungsi vital sebagai sumber informasi, gagasan, pendidikan, hiburan, kebijakan, dan persoalan publik yang layak mendapatkan perhatian para pengambil kebijakan.

Di tengah gencarnya upaya global untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, peran media sangat strategis dalam meningkatkan literasi di level individu, masyarakat maupun institusi negara agar terbangun kesadaran kolektif.

“Media juga memainkan peran koreksi atas arsitektur kebijakan negara agar terus berada di jalur yang tepat, adil dan memihak kepada masyarakat,” ujar Wapres.

Menurut Wapres usai hantaman berbagai krisis yang yang melanda dunia, media harus mampu mengoptimalkan peranannya sebagai penyalur sekaligus penyaji gagasan yang segar, yang dapat menjadi solusi sekaligus membangun paradigma kolaborasi yang saling menguntungkan.

Kehadiran media, lanjut Wapres, memberikan andil sebagai jembatan perdamaian, dalam membangun nilai, sistem dan aksi-aksi damai yang berkelanjutan, baik di level nasional, regional, hingga global. “Lingkungan yang damai adalah kunci bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,” lanjutnya.

Secara khusus terkait gelaran AMS 2023, Wapres, berharap akan menghasilkan langkah konkret bersama untuk bergerak melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berubah cepat.

“Industri media tidak terbebas dari dampak revolusi digital. Kecanggihan teknologi digital tidak sekadar memunculkan gawai model baru, tetapi bahkan mampu mengubah pola pikir dan mempengaruhi perilaku konsumen,” lanjut Wapres sembari menambahkan jika media sosial mengubah pola konsumsi berita.

Survei di berbagai negara pada 2020 menunjukkan lebih dari 50 persen penduduk usia dewasa menjadikan media sosial sebagai sumber berita.

Di dunia digital konsumen meninggalkan jejak-jejak data mengenai preferensi konten, perilaku dan pola pikir konsumen.

Data tersebut dapat dianalisa untuk menghasilkan keputusan yang menguntungkan bagi media sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen.

“Media yang mampu menavigasi perubahan akibat ekspansi digital akan dapat mempertahankan bahkan menambah jumlah konsumennya,” jelas Wapres.

Untuk diketahui, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI bekerja sama dengan Asia-Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD) menjadi panitia pelaksana 18th Asia Media Summit 2023 di Bali. Lebih dari 300 orang peserta dari beragam profesi, seperti anggota parlemen, CEO, dan pembuat keputusan dari berbagai belahan dunia datang menghadiri konferensi itu.

KTT ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 menjadi ajang tahunan lembaga-lembaga Penyiaran Asia-Pasifik untuk berbagi pemikiran mereka tentang penyiaran dan informasi.

Para pembuat keputusan, profesional media, cendekiawan, dan pemangku kepentingan berita dan program dari Asia Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara menghadiri acara konferensi tahunan ini.

Foto: Amiri Yandi/InfoPublik